Mengenal Early Braking Point, Bisa Selamatkan Pengendara Saat Hujan
Ilustrasi berkendara saat musim hujan (Foto: Uzone.id)
Uzone.id - Musim hujan tentunya sangat berpengaruh bagi pengendara sepeda motor. Kondisi jalan yang basah, pandangan yang menurun, tentunya harus lebih waspada dan hati-hati dalam mengendarai speeda motor.
Bahkan kondisi saat terjadinya hujan mengharuskan pengendara untuk menunggangi motornya dengan cara yang berbeda dari biasanya. Salah satunya cara yang dapat menyelamatkan pengendara saat hujan adalah dengan melakukan early braking point.Jusri Pulubuhu selaku Instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant mengatakan saat musim hujan perilaku mengemudi harus diperhatikan. Di sini early braking point dibutuhkan saat musim hujan.
Early Braking Point adalah teknik pengereman yang dilakukan lebih cepat atau lebih dahulu. Jusri pun memberikan gambaran mengenai early braking point.
"Kalau di sirkuit seperti Sentul itu ada titik braking poin, mulai 100 meter atau berapa. Misalkan dalam kecepatan 80km/jam, di tikungan pertama kita gunakan di braking point 50 meter. Tetapi ketika kecepatan kita tinggi, enggak mungkin pakai 50 meter, pasti 75 meter atau 100 meter," ujar Jusri beberapa waktu lalu.
Jusri menyebutkan analogi pada saat balap dan berkendara di musim hujan juga dapat digunakan. Artinya saat terguyur hujan, pengendara bisa melakukan pengereman lebih awal dari biasanya. Dengan demikian, momentum motor saat hendak memasuki belokan tidak terlalu besar.
Sementara jika pengereman saat terjadi hujan dibuat sama seperti pada saat kondisi kering, dapat membuat momentum motor menjadi terlalu besar. Sehingga jika momentumnya terlalu besar, maka motor bisa melebar bahkan keluar dari jalur.
"Itu analogi dalam kecepatan tinggi, kalau di musim hujan kecepatannya tidak tinggi masih sama tetapi cengkramannya yang berkurang. Jadi harus early braking atau rem duluan," lanjutnya.
Jusri mengatakan, dengan melakukan early braking point di musim hujan, pengendara dapat mengendalikan motor secara lebih baik.
Sehingga dapat meminimalisir terjadinya insiden yang tidak diinginkan seperti terpeleset, jatuh, atau keluar dari jalan.
"Pokoknya dalam kondisi hujan, pengendara harus melakukan pengereman lebih awal daripada saat normal," tegasnya.
Dalam berita sebelumnya, Jusri juga menjelaskan saat terjadi hujan pengendara harus dapat mengurangi kecepatan motornya. Dirinya menyarankan jika dalam kondisi normal terbiasa pada kecepatan 60 km/jam, maka harus diturunkan menjadi 40-50 km/jam.
Jusri juga menjelaskan, visibilitas yang menurun juga dapat mengakibatkan respon yang lebih lambat. Sehingga sangat penting untuk menjaga jarak dengan pengendara lain di depan.
Selain gaya berkendara yang harus diubah saat terjadinya hujan, pengendara motor di musim hujan juga harus menggunakan perlengkapan yang tepat. Seperti jas hujan, helm, sarung tangan, sepatu, dan jaket.
Dengan perlengkapan berkendara yang tepat dapat meminimalisir terjadinya cedera saat terjadi insiden yang tidak diinginkan.