Mencoba Mobil Listrik Toyota bZ4X yang Dipakai di KTT G20, Paket Lengkap!
Foto: Uzone.id - Bagja
Uzone.id - Jujur, kami memang penasaran, bagaimana rasanya mobil listrik buatan merek sekelas Toyota. Terlepas dari harga jualnya, ekspektasi kami cukup tinggi untuk sebuah bZ4X.
Kami pun mendapat kesempatan untuk mencobanya langsung, selang beberapa hari setelah peluncurannya. Berlokasi di kawasan BSD, yang menyediakan kondisi jalan yang pas sekali untuk mencoba berbagai kondisi jalan.Seperti penilaian kami sebelumnya, bZ4X tergolong SUV yang kompak. Banyak orang juga gak bakal mengira ini sebuah mobil listrik, kecuali mendekat dan melihat emblemnya, juga mendengar suaranya yang super senyap.
BACA JUGA: Toyota Luncurkan Mobil Listrik Perdana bZ4X Seharga Rp1,190 Miliar
Sensasi baru terasa ketika kita membuka pintu mobilnya. Kami langsung duduk di kursi pengemudi dan terpukau oleh tatanan layout dasbor serta MID-nya yang di desain mirip kokpit pesawat. Keren!
Meskipun informasi yang ditampilkan cukup lengkap, namun kami kurang suka dengan tampilan dari MID-nya. Untungnya, kesan tersebut tersingkirkan dengan desain layout belakang setir yang seperti pesawat tersebut.
Ditambah, desain setir yang juga menurut kami sangat keren, dan sisi kanan kirinya dipenuhi tombol-tombol untuk mengoperasikan hiburan kabin, telepon dan juga sejumlah fitur Toyota Safety Sense.
Bahkan, di belakang setir juga ada sensor untuk mendeteksi kondisi pengemudi. Misalnya, kelelahan, ngantuk atau mabuk, maka mobil akan memberikan peringatan.
Satu hal kecil yang juga unik adalah, tuas sein dan wiper yang mengikuti mobil-mobil eropa. Sein di kiri, wiper malah di kanan. Awal-awal, pasti bikin kagok.
Ruang kabinnya terasa luas berkat panoramic sunroof yang membentang dari depan sampai belakang atapnya.
Kemudian, rasa joknya juga nyaman dan posisi duduknya ergonomis dan pengaturannya sudah elektrik, sehingga mempermudah mencari posisi yang pas.
BACA JUGA: Hasil Tes Wuling Almaz Hybrid di Sirkuit E-Prix Ancol
Sisanya, tersedia berbagai instrumen dan tombol-tombol, yang dibuat terintegrasi mulai dari layar sentuh 12,3 inci sampai ke konsul tengah, disitu juga tersedia wireless charging.
Tidak ada tuas transmisi, untuk memindahkan gear, cukup menekan knob di konsul tengah, lalu di geser ke kanan dan kiri sesuai kebutuhan, maju, mundur, juga netral.
Sayangnya, tidak ada mode berkendara Sport Mode, karena hanya disediakan mode Normal, ECO juga Snow. Padahal, bakal asik kalau ada opsi mode Sport nih.
Performa dan Handling
Toyota membekali bZ4X dengan baterai berkapasitas 71,4 kWh. Sekali mengisi full, bisa mengajak mobil listrik ini berjalan sejauh 500 km.
Jadi menurut kami, sama sekali gak ada kekhawatiran bakal kehabisan baterai di tengah jalan, sekalipun harus keluar kota.
Baterai tersebut bisa mensuplai listrik untuk tenaga penggerak dari motor listriknya yang sebesar 201 hp dan torsinya 266 Nm. Diatas kertas, untuk sebuah mobil listrik, output ini masih tergolong sopan.
Namun, kami merasakan hal berbeda ketika dipacu di jalanan. Pertama dengan mode ECO.
Akselarasi spontan khas mobil listrik tetap terasa, meskipun di mode ECO ini, seperti ada yang menahan laju. Tapi kami tetap merasa mobil ini bertenaga.
Dan ketika mode ECO-nya dinonaktifkan, barulah sensasi mobil listrik sejati dirasakan. Penumpang yang kami ajak sampai beberapa kali terkejut dengan ‘tarikannya’ yang direct dan spontan.
Meski begitu, mungkin karena power mobil hanya diangka 201 hp (sebenarnya ini sudah besar untuk sebuah mobil bermesin konvensional) jadi untuk putaran atas seperti flat.
BACA JUGA: Test Drive Hyundai Ioniq 5 untuk Harian
Setelah diatas 120 km perjam, mobil seperti tertahan dan tenaga mentok disitu-situ saja, sehingga sedikit sulit untuk mencapai kecepatan 150 km perjam. Namun, untuk harian, speed tersebut tentu lebih dari cukup.
Kemudian handlingnya. Kami suka rasa dan karakter dari platform e-TNGA, membuat manuvernya lincah dan presisi, seperti crossover atau SUV kompak Toyota lain yang sudah menggunakan platform yang sama.
Bermodalkan suspensi depan jenis strut-type coil spring dan suspensi belakang double wishbone-type coil spring, juga membuat peredamannya sangat nyaman. Empuknya wajar, tapi tidak limbung saat di kecepatan tinggi.
Fitur Advance Park
Satu lagi yang membuat mobil ini punya poin penting adalah tersedianya fitur Advance Park, selain fitur keselamatan aktif Toyota Safety Sense. Advance Park sederhananya adalah fitur dimana mobil bisa parkir secara otomatis.
Kami pun mencobanya di parkiran mall yang padat. Menariknya, sensornya bekerja dengan responsif dan presisi.
Caranya juga cukup mudah. Ketika di depan spot parkir, cukup tekan tombol Advance Park, kemudian sensor langsung bekerja dan memberikan opsi lahan parkir yang tersedia.
Angkat pedal rem, maka biarkan mobil melakukan parkir secara otomatis. Asiknya lagi, semua proses tersebut tidak sampai 1 menit (sekitar 40 detik) dan mobil berhasil terparkir dengan sempurna.
VIDEO Review Toyota bZ4X, Calon Mobil Listrik Terlaris?