Home
/
Digilife

Menakar Potensi Metaverse di Indonesia

Menakar Potensi Metaverse di Indonesia
Fajrin Rasyid20 December 2021
Bagikan :

Uzone.id -- Sejumlah perusahaan teknologi di dunia sedang berlomba menciptakan dunia tiga dimensi yang disebut dengan Metaverse. Mulai dari Facebook sampai Apple.

Perusahaan-perusahaan tersebut cukup antusias dengan terobosan baru ini. Apalagi yang mereka cari, tentu saja cuan. Padahal jika dirunut-runut, bukan tidak mungkin Metaverse akan membuat sisi nyata dan virtual kehidupan menjadi semakin kabur atau hampir tak ada bedanya.

Dilansir dari Market Insider, kebangkitan Metaverse juga menciptakan peluang investasi baru, mulai dari tanah digital hingga barang-barang desainer digital. Hal ini pun disambut antusias oleh investor dengan kecanggihan cryptosphere.

Tahun depan pun diproyeksikan semakin banyaknya penggunaan yang muncul, salah satunya keuangan terdesentralisasi yang semakin berkembang. Kemudian kebangkitan NFT, yang menjadi representasi digital dari karya seni, musik, atau video dunia nyata, akan semakin populer, serta aset kripto diperkirakan akan naik nilainya lebih tinggi.

Baca juga: Jokowi Ancang-ancang Bangun Metaverse

Lalu apakah Indonesia akan menjadi bagian dari Metaverse? Secara garis besar, ada dua strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan atau industri di Indonesia. Pertama, menjadi bagian dari platform Metaverse yang sudah ada.

Sebagai contoh, salah satu platform Metaverse yang digandrungi anak-anak termasuk di Indonesia adalah Roblox. Di dalam ekosistem Roblox, terdapat banyak aplikasi game yang terhubung satu sama lain. Ketika kita bermain di setiap aplikasi tersebut, kita membawa “identitas” yang sama, termasuk nama karakter, penampilan/pakaian, senjata, dan uang.

Dalam hal ini, pelaku industri di Indonesia dapat membuat aplikasi game di dalam platform Roblox tersebut. Hal ini serupa dengan membuat aplikasi di Google Play Store atau Apple App Store, atau channel di media sosial.

Kedua, membuat platform Metaverse baru. Hal ini lebih sulit dilakukan namun dapat menghasilkan manfaat besar apabila berhasil. Salah satu kunci keberhasilan adalah dengan membentuk ekosistem yang kuat.

Preview
Foto ilustrasi: Hammer & Tusk/Unsplash

Sebagai contoh, industri game di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup kuat dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai perusahaan pengembang aplikasi game bermunculan. Salah satu game lokal yang cukup populer adalah 'Lokapala' yang dipublikasikan oleh Melon Indonesia.

Baca juga: Metaverse di Indonesia: Disuruh Ngebut, tapi Bakal Bikin Kesepian?

Nah, Metaverse diimplementasikan dengan menghubungkan “identitas” setiap tokoh yang dimainkan di dalam masing-masing game beserta atribut-atribut lain yang terkait (senjata, uang, dan sebagainya).

Melalui hal ini, network effect akan tercipta di mana lebih mudah bagi setiap pemain untuk memainkan game lain karena tidak harus memulai dari nol. Dengan demikian, secara bersama-sama aplikasi-aplikasi game Indonesia akan menjadi semakin populer.

Satu hal yang perlu diingat, tidak semua teknologi pada akhirnya benar-benar berkembang. Metaverse sendiri merupakan evolusi dari Virtual Reality (VR) yang sudah muncul sejak sekitar 20 tahun lalu, namun hingga kini tidak take off.

Oleh karena itu, dalam menyikapi suatu teknologi, tetap selalu berpegang kepada potensi apa yang mungkin dihasilkan serta masalah apa yang sedang dihadapi. Dengan demikian, kita dapat menyikapi fenomena Metaverse ini dengan lebih baik.

populerRelated Article