Home
/
Sport

Melamun di Sirkuit Jakabaring

Melamun di Sirkuit Jakabaring
Arief05 February 2017
Bagikan :

Hari itu Sirkuit Sepang diguyur hujan. Saya sebagai fotografer memilih untuk berteduh di bawah tribun utama sirkuit yang mulai dipakai pada 1999 tersebut. Tugas memotret di grid telah selesai.

Saya tak sadar bahwa di sebelah saya sudah lama juga berdiri sosok yang sudah sangat akrab. Dia sama-sama berteduh karena hujan memang sangat lebat.

Saya kaget karena sosok itu, Alex Noerdin, tampak begitu bersemangat. Kebetulan lagi, dia berada persis di bawah para penggemar Valentino Rossi asal Palembang.

Saya minta Pak Alex untuk berpose sejenak.

Lalu dia bilang, tahun 2018 Rossi nanti balapan di Jakabaring. Wow! Setelah Sentul batal, tiba-tiba ada angin segar soal Sirkuit Jakabaring.

Setelah hujan reda, saya pun lantas berjalan menuju paddock bersama Alex.

Saya ngobrol sana-sini dan, seperti biasa dengan penuh semangat, Alex menjelaskan bahwa dia baru saja mendapatkan kontrak awal dari Dorna soal MotoGP 2018 di Jakabaring.

Dia bilang, jangan khawatirkan dana. Jakabaring punya lahan luas dan punya potensi untuk menggelar MotoGP.

Saya membayangkan pada November 2018 nanti daerah ini akan dipenuhi oleh lebih dari seratus ribu orang. Mereka menanti aksi Valentino Rossi, Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dkk. di sana.

Alex lantas menyuruh saya untuk datang sendiri ke Palembang, mendapat info lebih lanjut dari dia dan timnya soal proyek MotoGP, dan melihat calon lokasi sirkuit. Saya pun menyanggupinya dan itu baru terlaksana di awal Januari 2017.

Awalnya saya termasuk orang yang pesimistis dengan keinginan dan kemampuan Palembang menggelar MotoGP. Sikap itu bukan dari sisi keuangan atau niat Alex, tapi lebih kepada infrastruktur.

Ketika mengecek sendiri data hotel dan sejenisnya di Palembang, waktu itu saya berhitung mustahil kota ini mampu menampung lebih dari 100.000 orang. Karena memang tidak cukup.

Bahkan, ketika terjadi gerhana matahari total di sana, dari salah satu stasiun televisi swasta saya mendengar langsung Alex bilang seluruh kamar hotel di Palembang telah habis.

Waktu itu saya hitung, kamar-kamar yang telah habis itu hanya mampu menampung maksimal 10.000 orang.

Baca Juga:

Inilah masalah terbesarnya! Tapi, masalah itu terjawab ketika saya mewawancarai sendiri Alex dan timnya yang terdiri dari para kepala dinas.

Mereka menjelaskan satu per satu secara detail, dari perencanaan Sirkuit Jakabaring, pendanaan, lalu infrastruktur penunjang, plus yang paling vital menurut saya, penginapan.

Saya tak butuh lama untuk memastikan bahwa walau saat ini belum siap, pada saatnya nanti Palembang akan siap. Bahkan lebih siap ketimbang Sentul bila akhirnya jadi menggelar MotoGP 2017.

Kenapa? Karena akses ada banyak. Ada empat jalan raya (tol dan non-tol) plus LRT (Light Rail Transit). Para penonton nanti akan tinggal di rumah-rumah penduduk dalam bentuk homestay.

Akhirnya, saya pun melamun di Jakabaring, di area sekitar calon lahan sirkuit tersebut.

Saya membayangkan pada November 2018 nanti daerah ini akan dipenuhi oleh lebih dari seratus ribu orang. Mereka menanti aksi Valentino Rossi, Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dkk. di sana.

Mereka akan datang bukan hanya dari penjuru Indonesia, tapi juga mancanegara. Mereka akan sama-sama kepanasan, bahkan mungkin sama panasnya dengan di Sepang.

Jakabaring akan jadi sorotan karena sebagai sirkuit baru sudah bisa langsung membuat jatuh cinta para pebalap.

Lamunan ini mesti terhenti dulu, diganti doa semoga pembangunan Sirkuit Jakabaring tak menemui aral dalam bentuk apa pun.

@pemredBOLA

© Juara
populerRelated Article