Home
/
Digilife

Marak Serangan Kebencian, Kreator Kompak Boikot Twitch

Marak Serangan Kebencian, Kreator Kompak Boikot Twitch

-

Vina Insyani24 August 2021
Bagikan :

Uzone.id - Twitch streamer baru-baru ini kompak menyuarakan tagar #TwitchDoBetter untuk mengkritik kinerja platform yang dianggap buruk dalam menghalau serangan kebencian.

Langkah selanjutnya, para streamer akan memboikot platform tersebut mulai minggu depan. Mereka akan mengambil libur satu hari penuh dan tidak akan melakukan siaran apapun sebagai bentuk protes.

Aksi ini dilakukan mulai 1 September 2021 dengan hastag #ADayOffTwitch dan berlangsung selama 24 jam kedepan. Mereka meminta streamer dan viewers untuk tidak melakukan aktivitas apapun di Twitch termasuk siaran langsung, menonton, dan chatting.

Baca juga: YouTube Pinjam Tiga Fitur dari Twitch, Apa Saja?

Fitur Raid di Twitch merupakan fitur untuk mengirim viewers ke saluran lain di saat mereka mengakhiri siaran. Biasanya, streamer yang mendapat Raid akan sangat senang karena mendapat banyak viewers baru.

Sayangnya akhir-akhir ini, para troll telah menyalahgunakan fitur ini. Akun troll mengirim akun bot untuk menyerang dan mengirim pesan-pesan negatif pada streamer.

Mengutip Tech Spot, Selasa (24/08), para troll ini menargetkan kreator marginal yang menggunakan tag terkait jenis kelamin, orientasi seksual, ras, disabilitas, atau lainnya.

Biasanya para kreator dan moderator bisa menghalau ujaran kebencian di kolom chat dengan beberapa tool. Sayangnya, Hate Raid ini merupakan kasus yang luar biasa dan tak bisa ditangani moderator.

Baca juga: Apa itu Twitch? Platform Streaming Pertandingan Irene vs GothamChess

Para streamer merasa kinerja Twitch tidak sepadan dengan upeti yang mereka dapat dari para streamer. Menurut catatan, Amazon mengambil 50 persen bagian dari pendapatan berlangganan streamer.

Pihak perusahaan telah bertindak setelah adanya hastag #TwitchDoBetter, sayangnya upaya ini masih tidak terlalu berdampak besar. Untuk itu, Twitch akan meluncurkan upaya lebih luas dengan algoritma deteksi ‘channel-level ban evasion’ meski belum diketahui kapan tool tersebut siap digunakan.

populerRelated Article