Makin Banyak Laki-laki Berpayudara Besar Lakukan Operasi
Tak hanya perempuan, laki-laki kini banyak yang memiliki payudara menyembul dan mengganggu penampilannya. Kondisi ini dalam istilah medis dikenal sebagai ginekomastia yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan kelenjar payudara.
Seperti dilansir laman Nypost, penyebabnya bervariasi, namun ketidakseimbangan hormon seperti peningkatan estrogen atau penurunan testosteron merupakan penyebab paling umum yang memicu payudara laki-laki membesar.Jika para perempuan menjalani tindakan operasi untuk mengatasi hal ini, para laki-laki melakukannya untuk mengecilkan payudara. Prosedur operasi pengecilan payudara laki-laki dapat dilakukan dengan anestesi lokal menggunakan sedot lemak yang meninggalkan sayatan kecil pada kulit.
Dokter Daniel Lanzer di Australia mengatakan bisa menangani lima kali operasi pengecilan payudara laki-laki dalam sehari. Ia mencatat kurang lebih sudah 700 pasien lelaki menjalani tindakan ini sejak 2017 di kliniknya.
"Saya menangani berbagai operasi dan pengecilan payudara laki-laki telah menjadi prosedur yang paling laris yang saya tangani," kata Lanzer.
Sebagian besar pasien Lanzer menjalani tindakan operasi ini karena tak tahan dengan ejekan teman. Mereka malu ketika harus mengenakan pakaian olahraga yang ketat dan payudara mereka menyembul.
"Saya pernah menangani pasien lelaki yang belum pernah pergi ke pantai selama bertahun-tahun karena tidak percaya diri melepas pakaiannya," tambah dia.
Tidak semua pasiennya memerlukan operasi sedot lemak. Lanzer mengatakan sebagian kecil pasiennya hanya perlu diberi tindakan kecil untuk membuang jaringan kelenjar payudara sebagian dan hanya membutuhkan sayatan kecil.
Operasi pengecilan payudara laki-laki tampaknya menjadi tren belakangan ini. Data American Society of Plastic Surgeons (ASPS) menyebut bahwa 27.760 lelaki Amerika menjalani operasi ini sejak 2016. Angka ini meningkat 36 persen dibandingkan tahun 2000.
Untuk menjalani operasi pengecilan payudara ini, Lanzer mengatakan pasien harus merogoh kocek sekitar Rp47 juta dengan waktu pemulihan dua hari. Tertarik menjalani operasi ini?