Home
/
News

Lotus Thamrin Tutup Gerai Susul Ramayana dan Matahari

Lotus Thamrin Tutup Gerai Susul Ramayana dan Matahari
Yuli Yanna Fauzie22 October 2017
Bagikan :

Setelah Ramayana dan Matahari Department Store menutup sejumlah gerainya beberapa waktu lalu, kini giliran Lotus Department Store yang berada di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat turut gulung tikar.

Berdasarkan informasi dari karyawan Lotus, pihak manajemen akan resmi menghentikan operasional toko pada 26 Oktober mendatang. Alasannya, pendapatan toko terus tergerus.

"Minggu depan terakhir, 26 Oktober. Katanya sih karena bangkrut, tapi memang sepi sih," ujar seorang karyawan yang enggan disebut namanya kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (21/10).


Tak hanya Lotus Thamrin, manajemen juga akan menutup dua gerai Lotus lainnya, yaitu di Cibubur Plaza dan Grand Galaxy, Bekasi. "Toko yang lain juga tutup, cuma mereka tutupnya akhir bulan," imbuhnya.

Bersamaan dengan berakhirnya masa operasional seluruh toko Lotus, karyawan tidak akan dipindahkan ke toko lain, atau dengan kata lain akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Iya, diberhentikan semua akhir bulan ini. Katanya sih begitu [dapat pesangon]. Ya saya jadi harus cari kerja lagi," kata karyawan itu.


Jelang penutupan gerai, Lotus Thamrin sudah membenahi barang-barang yang tersisa. Untuk menghabiskan barang, toko memberikan potongan harga atau diskon hingga 80 persen.

Namun, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, gerai yang berlokasi di gedung sinema Djakarta Theater XXI itu justru tampak sepi dari serbuan pengunjung.

Hal ini berbeda dengan kondisi Matahari Department Store yang ada di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai beberapa waktu lalu. Sejak diumumkan akan ditutup dan ada diskon besar untuk sisa barang, masyarakat langsung menyerbu dua toko tersebut.

Lotus Thamrin sudah dikosongkan menjelang tutup.
Preview
Lotus Thamrin sudah dikosongkan menjelang tutup. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi)

Sebelumnya, perusahaan ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang membawahi Lotus memang telah mengumumkan akan menutup sekitar 100 gerai pada tahun ini, termasuk tiga gerai Lotus yang tersisa.

Hal ini karena gerai tersebut dinilai sudah tak produktif lagi dengan sumbangan pendapatan yang minim, namun beban operasional meningkat. Bahkan, tak hanya Lotus, toko ritel Debenhams juga akan menutup dua gerainya.

“Performance yang tidak menguntungkan ditutup saja. Lotus masih ada tiga dan Debenhams dua. Kita review secara komprehensif. Konsultan masih bekerja,” kata Director Corporate Communication MAP Fetty Kwartati beberapa bulan lalu.


Namun, MAP menyebut penutupan gerai Lotus itu tak akan mempengaruhi pendapatan perusahaan. Sebab, di sisi lain, perusahaan akan melakukan ekspansi gerai sebanyak 200 toko sampai akhir tahun ini.

Berita Terkait

populerRelated Article