LG Sepakat Investasi Baterai Mobil Listrik di Indonesia Hingga Rp 136 Triliun
-
Salah satu pusat perusahaan LG (Foto: Bussines Korea)
Uzone.id - Pemerintah Indonesia dan perusahaan asal Korea Selatan LG Group telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) tentang kesepakatan investasi baterai kendaraan listrik (EV) senilai USD 9,8 miliar atau setara Rp 136 Triliun.esepakatan itu ditandatangani pada 18 Desember dan mencakup investasi di seluruh rantai pasokan EV, kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal , Bahlil Lahadalia, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/1).
Seorang pejabat di LG Energy Solution, sebuah unit dari LG Group, konglomerat terbesar keempat di Korea Selatan, mengonfirmasi telah menyetujui sebuah MOU tetapi tidak dapat memberikan rincian atau nilai kesepakatan tersebut.
Baca juga: Mengenal Gadis Indonesia di Balik Fitur Mobil Tesla
Bahlil mengatakan kesepakatan tersebut menjadikan Indonesia negara pertama di dunia yang mengintegrasikan industri baterai listrik dari pertambangan hingga memproduksi baterai litium untuk mobil listrik.
“Kami sudah menandatangani MOU pembangunan pabrik baterai listrik terintegrasi dari hulu hingga hilir,” kata Bahlil.
“Tambang, smelter, prekursor, katoda, mobil hingga fasilitas daur ulang akan dibangun di Indonesia,” ujarnya seraya menambahkan proyek tersebut akan berlokasi di Maluku Utara dan Jawa Tengah.
Berdasarkan MOU, setidaknya 70 persen biji nikel yang digunakan untuk memproduksi baterai EV harus diproses di Indonesia, katanya.
Baca juga: Test Drive Mobil Listrik Asal Korea Selatan
Indonesia bertujuan untuk mulai memproses pasokan bijih nikel lateritnya yang kaya untuk digunakan dalam baterai lithium sebagai bagian dari upaya untuk pada akhirnya menjadi hub global untuk memproduksi dan mengekspor EV.
Indonesia mengatakan awal bulan ini bahwa produsen mobil AS Tesla, akan mengirim delegasi ke Indonesia pada Januari untuk membahas potensi investasi dalam rantai pasokan untuk kendaraan listriknya.
VIDEO Test Drive KIA Sonet: