Laporan dari Makkah: Pengalaman Religius Selama Ibadah Haji dari Ustadz DRS H. Anshori Ya'kub MA
Uzone.id - Ibadah haji bisa dibilang merupakan puncak dari religiusitas umat muslim.
Karenanya, tak heran selama beribadah, pasti akan menemukan banyak hal dan pengalaman baru yang semuanya bisa dijadikan pelajaran hidup.Kebetulan rombongan jamaah saya dibimbing oleh Ustadz DRS H. Anshori Ya'kub MA. Dari beliau pula, saya bisa menemukan banyak pengalaman selama beribadah haji, khususnya pengalaman religius.
Saat kami berbincang, Ustadz UAY sapaan akrabnya bercerita mengenai pengalaman religius paling berkesan selama beliau menjadi pembimbing haji.
"Pengalaman paling terkesan dalam melayani tamu-tamu Allah, itu Allah berikan kekuatan kesehatan fisik berkali-kali lipat buat saya," buka bapak 4 anak ini.
Dirinya yang memang selalu punya keinginan untuk membantu umat dalam beribadah, selalu berdoa setiap saat selama menjalankan tugasnya, agar semuanya berjalan dengan lancar.
"Saya selalu berdoa, ya Allah, kalau hambamu diberikan kepercayaan, berikan hamba kekuatan, untuk membimbing mereka agar ibadah haji ini Engkau terima. Hampir setiap saat saya berdoa seperti itu," beber Ustadz lulusan S2 Universitas Islam Al-Aqidah Jakarta ini.
Efeknya ternyata luar biasa. Ustadz UAY mengaku stamina dan energinya jadi berlipat kali. "Ini benar-benar saya rasakan. Doa saya selalu dikabulkan, sehingga saya hampir selalu berada dalam kondisi fit dalam melaksanakan tugas," ungkapnya.
Manjurnya doa saat di tanah suci juga pernah beliau alami.
Jadi ceritanya sekitar tahun 2000-an, dirinya menjadi pembimbing jamaah haji reguler berangkat ke Arofah. Ustadz UAY sendiri sudah menjadi pembimbing haji sejak tahun 1997.
Saat itu, timnya terdiri dari dua bus. Satu dipegang dirinya, satu bus lagi oleh temannya.
Namun, temannya tersebut telat datang, sehingga satu bus lagi tidak ada yang menjaga. Alhasil, dirinyalah yang harus membackup tugas temannya itu.
"Saya harus ngurus dua bus, jadi saya urus bus teman saya. Lucunya, begitu saya sedang mengurus bus teman saya, justru saya ditinggal oleh bus saya sendiri," cerita Ustadz yang juga sempat menyukai Karate.
Akhirnya Ustadz UAY kembali berdoa; "Ya Allah, mudah-mudahan saya sampai duluan dan bus yang jadi tanggung jawab saya datang belakangan," ucapnya dalam hati.
"Saya berdoa seperti itu agar di lokasi tujuan saya bisa mengatur para jamaah, terutama tenda-tendanya, agar tidak langsung sekaligus dua rombongan bus. Dan ternyata, subhanallah, dikabulkan!," seru Ustadz penyuka jubah dan peci warna putih ini.
Jamaah yang harusnya dipimpin beliau, datang belakangan setelah bus jamaah temannya yang dia pimpin. Kondisi mereka hampir semua ketakutan.
"Sopirnya sampai nyasar, naik trotoar, jadi beneran sampainya terlambat. Saya jadi merasa bersalah dengan doa saya itu, karena mereka jadi telat," ujarnya lagi.
Sehingga, dengan kejadian itu, dirinya berpesan, "Doa itu luar biasa, Allah memang tunjukan. Doa di tanah suci itu luar biasa..," tutup Ustadz UAY yang gemar mendengarkan musik padang pasir ini.