Lagi Gabut! Pilot Angkatan Laut Amerika Gambar Mr. P di Langit dengan Pesawat
Sebagai Perwira Angkatan Laut sudah sepantasnya jika mereka bersiaga untuk menjaga keamanan yang terjadi di laut dari gangguan dari dalam atau luar. Namun tampaknya, di sela kesibukannya menjaga keamanan laut, sejumlah perwira tampaknya ingin bersenang-senang.
Dilansir dari Metro.co.uk (15/05/2019) dua perwira Angkatan Laut Amerika Serikat tertawa saat mereka mengatakan bahwa akan mudah untuk menggambar penis berukuran besar di langit dengan menggunakan pesawat.Rekaman Audio dari kokpit mengungkapkan keduanya khawatir jika bola (testis) yang mereka gambar akan sedikit miring. Selain itu, mereka sempat memperdebatkan memperdebatkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menggambar bagian batangnya, karena mereka tidak ingin itu terlihat seperti tiga lingkaran besar saja.
Setelah melakukan aksi isengnya, mereka mengabadikan karya seni itu dengan memotretnya, sebelum menghilang dan menyatu dengan awan. Mengenai hal itu, mengutip laporan Navy Times, Metro.co.uk menyajikan hasil percakapan dari dua perwira tersebut.
Baca juga: Protes Unik! Gambar Mr. P di Jalan Berlubang
"Gambarkan penis raksasa," kata satu perwira. "Itu akan luar biasa."
"Apa yang kamu lakukan pada penerbanganmu?" Pilot lain merespons. "Oh, kami mengubah dinosaurus menjadi penis langit."
"Anda harus benar-benar mencoba menggambar penis," kata perwir lain.
"Aku pasti bisa menggambar satu, itu mudah," kata pilot.
"Aku pada dasarnya bisa menggambar angka delapan dan berbalik dan kembali. Saya akan turun, meningkatkan kecepatan dan mudah-mudahan keluar dari lapisan contrail sehingga mereka tidak terhubung satu sama lain.
"Sobat, itu akan sangat lucu. Pesawat akan kembali dalam perjalanan ke Seattle, hanya penis raksasa [sumpah serapah] ini. Kami hampir bisa menggambar vena di tengahnya juga."
Periwira lain kemudian menjawab bahwa contrails membuat "karya seni" itu terwujud
"Bola akan sedikit miring," kata pilot, kemudian melanjutkan "Bola sudah lengkap. Aku hanya harus menavigasi sedikit ke sini untuk poros."
"Ke arah mana porosnya menuju?" Kata perwira lain menanggapi.
"Poros akan ke kiri," jawab pilot.
"Ini akan menjadi poros yang luas," jawab perwira muda lain menanggapi.
"Aku tidak ingin membuatnya seperti 3 bola," kata pilot.
"Ayo lakukan," kata EWO. "Oh, kepala penis itu akan tebal."
Sekarang, keduanya tengah mejalani sanksi akibat aksi mereka di langit Negara Bagian Washington itu. Meskipun mereka tidak sampai dipecat, namun hal itu jelas telah mencoreng nama baik Angkatan Laut Amerika Serikat.
Gambar penis raksasa itu bertahan cukup lama di langit Washington, dan membuat dua perwira itu merasa cemas. Sang pilot sempat kembali untuk mencoret gambar itu. Sayangnya usaha tersebut tidak berhasil, karena mereka harus terbang kembali ke Whidbey Island Station Air Naval untuk mengisi bahan bakar.
Gambar tersebut sempat menarik perhatian orang-orang di bawah langit Washinton. Bahkan seorang wanita sempat mengabadikannya dalam bentuk foto dan mengirimnya ke stasiun berita.
Sekembalinya mereka di pangkalan, petugas eksekutif skuadron (XO) telah mengetahui aksi iseng dua perwira muda itu. Dia bertanya kepada kedua perwira muda itu, apakah ada sesuatu yang tidak biasa terjadi selama penerbangan. Mereka kemudian mengaku dan meminta maaf.
Itu adalah kali pertama mereka melakukan tindakan indisipliner, sehingga mereka masih diberi kesempatan dan tidak dipecat dari pekerjaannya.
Seorang penyelidik kemudian memberikan klarifikasi mengenai aksi tersebut. Dia mengatakan jika tindak itu tidak direncanakan dan tidak prodesional.
"Aksi menggambari langit yang dilakukan oleh para letnan itu kasar, tidak dewasa, dan tidak profesional. Itu tidak dipikirkan atau direncanakan dan tidak sesuai dengan karakter mereka yang diperlihatkan sebelum kejadian," katanya seperti dikutip Metro.co.uk dari Navy Times.
"Meski begitu, itu telah membuat malu Angkatan Laut Amerika Serikat di depan publik dan membahayakan narasi strategis yang mendukung pembenaran program jam terbang," imbuhnya.
Entah apa yang dipikirkan dua perwira muda tersebut sehingga menggunakan pesawat milik negara untuk melakukan aksi isengnya. Beruntung mereka tidak sampai dipecat karena perbuatan indisiplinernya.