Lada Hitam Teruji Bisa Melawan Obesitas
-
Piperonal, senyawa yang ditemukan dalam lada hitam, dapat membantu melawan obesitas. Hal ini diungkapkan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition and Metabolism.
Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Sri Venkateswara di India mengenai tikus gemuk yang diberi makan diet tinggi lemak selama 22 minggu. Piperonal ditambahkan ke beberapa makanan hewan pengerat pada minggu ke-16.
Pada akhir masa studi, tikus yang menerima suplemen piperonal meningkatkan massa tubuh, konsentrasi mineral tulang dan kepadatan mineral tulang dibandingkan dengan kelompok kontrol. Manfaat lain yang dicatat oleh para peneliti termasuk tingkat gula darah yang rendah setelah hanya 60 menit diberi suplemen piperanol serta tulang yang lebih kuat dibandingkan tikus yang hanya diberi makanan berlemak.
Tapi yang lebih penting adalah peneliti percaya piperanol bisa menangkal beberapa gen yang terkait dengan kelebihan berat badan. Tim menemukan bahwa efek pencegahan dimaksimalkan pada dosis 40mg per kg berat badan dan diberikan untuk periode 42 hari.
"Temuan kami menunjukkan kemanjuran piperonal sebagai agen anti-obesitas yang manjur, memberikan bukti ilmiah untuk penggunaan tradisional dan menyarankan kemungkinan mekanisme tindakan," tulis penulis studi di jurnal tersebut seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Kamis (11/1).
Saat ini, ada obat yang tersedia atau sedang diuji untuk menargetkan obesitas. Namun, para ilmuwan tidak yakin mutasi spesifik apa yang menyebabkan kondisi tersebut. Studi lain dari jurnal Nature Genetics mungkin menyoroti hal ini.
Dalam sebuah studi terpisah yang berfokus pada gen obesitas, periset di Imperial College London mengidentifikasi hubungan genetik dengan obesitas pada 30 persen anak-anak yang kelebihan berat badan di Pakistan. Melalui sekuensing genom, mereka menemukan mutasi pada adenilat siklase 3 (ADCY3), sebuah gen yang berhubungan dengan obesitas.
Mutasi tersebut dapat menyebabkan kelainan yang berkaitan dengan pengendalian nafsu makan, diabetes dan bahkan indera penciuman, tulis para peneliti. Di Pakistan, para ahli menemukan bahwa orang tua yang terkait erat lebih cenderung membawa mutasi yang sama, yang mungkin dimiliki oleh seorang anak dari kedua belah pihak, yang mengakibatkan mutasi yang lebih parah.
"Penelitian awal terhadap tikus uji ADCY3 yang dikembangbiakkan untuk kekurangan gen tersebut, menemukan bahwa hewan-hewan ini mengalami obesitas dan juga kekurangan kemampuan untuk mencium, yang dikenal sebagai anosmia," kata Profesor Philippe Froguel dari departemen kedokteran di universitas tersebut. "Ketika kami menguji pasien kami, kami menemukan bahwa mereka juga menderita anosmia, sekali lagi menunjukkan kaitan dengan mutasi pada ADCY3."
Kedua tim berharap penelitian mereka dapat membantu menemukan pengobatan baru untuk obesitas.