Koneksi 5G di Dunia Bakal Capai 2,7 Miliar Sambungan di 2025
Uzone.id - Wabah virus corona yang memaksa semua warga untuk tetap berada di rumah dan terus terkoneksi dengan dunia luar memberikan pemahaman pentingnya koneksi internet. Maka dari itu, riset menyatakan, hal ini juga akan berimbas pada peningkatkan kebutuhan koneksi 5G di masa depan.
Data yang dikeluarkan oleh situs keuangan Finbold menunjukkan jika jumlah koneksi 5G akan meningkat sampai 20 kali lipat pada 2025. Total koneksi 5G di tahun itu akan mencapai 2,7 miliar sambungan.Dijabarkan dalam data tersebut, angka itu akan meningkat secara bertahap mulai tahun depan. Pada 2021, koneksi 5G akan tumbuh 180 persen hingga mencapai 340 juta. Sedangkan setahun berikutnya naik lagi menjadi 810 juta sambungan, yang sama dengan kenaikan sebesar 72,8 persen.
Baca juga: PUBG Jadi Game Terlaris Saat Epidemi Covid-19
Lalu pada 2023, total sambungan 5G akan mencapai 1,4 miliar. Empat tahun setelah 2020 ini, koneksi pun kembali bertambah sampai 2 miliar sehingga akhirnya pada 2025, mencapai 2,7 miliar sambungan 5G.
Penelitian itu juga menemukan jika saat tren 5G mulai mengalami peningkatan, saat itu pula banyak perusahaan teknologi yang mendaftarkan paten teknologi yang dimiilikinya.
Pada akhir Februari 2020 tercatat Huawei menjadi perusahaan dengan daftar hak paten teknologi 5G terbanyak dengan total 3.147. Di posisi kedua ada Samsung dengan 2.795 hak paten. Demikian dilansir dari Betanews, Rabu, 15 April 2020.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Bikin Unduhan TikTok Tembus 1 Miliar di Play Store
Dua perusahaan teknologi berikutnya yang memiliki daftar paten 5G terbanyak masih berasal dari China dan Korea Selatan. Keduanya adalah ZTE dengan 2.561 paten dan LG dengan total 2.300 paten.
Sedangkan negara barat, diwakili oleh Nokia dengan total paten 5G sebanyak 2.149, Erickson (bukan Ericsson) dengan 1.494 paten. Sedangkan Qualcomm dan Intel, masing-masing memiliki 1.293 dan 870 daftar paten 5G.