Kominfo Dukung ‘Ibu-ibu’ Lawan Judi Online di Lingkungan Keluarga
Uzone.id — Kementerian Komunikasi dan Informatika menggandeng organisasi perempuan kalangan ibu-ibu untuk ikut andil dalam memberantas perjudian online di lingkungan keluarga.
Dengan kerja sama ini, Kominfo bersama dengan organisasi bernama ‘Kreativitas Perempuan Indonesia Maju’ merencanakan berbagai program untuk membasmi perjudian online yang saat ini banyak mengorbankan anggota keluarga seperti anak-anak dan istri.“Ini membuktikan bahwa judi online itu sangat meresahkan masyarakat sehingga kaum ibu-ibu khususnya perempuan ini betul-betul ingin terlibat aktif dalam meyakinkan masyarakat Indonesia,” kata Budi Arie dalam acara Deklarasi Emak-Emak Anti Judi Online, Kamis, (01/08).
Dukungan dari ibu-ibu ini ditunjukkan dengan beberapa rancangan program kerja seperti sosialisasi dialog interaktif kemasyarakatan bertemakan pentingnya berinternet cerdas dalam membentengi keluarga dari bahaya judi online serta program ‘Obrolan Keluarga Indonesia’ yang diharapkan bisa menyentuh keluarga di kalangan menengah ke bawah.
“Usulan program-program ini sudah dirangkai dari minggu lalu, dan selanjutnya semoga bisa bersinergi dengan Kementerian Kominfo,” kata Restianti, ketua Kreativitas Perempuan Indonesia Maju.
Sementara itu, dukungan dari Kominfo terhadap kumpulan emak-emak ini dimaksudkan untuk menghalau dampak perjudian online yang kebanyakan memakan korban rakyat-rakyat menengah ke bawah.
“Menurut PPATK, 80 persen judi online ini memakan korban atau dimainkan oleh rakyat menengah ke bawah,” tambah Budi.
Sehingga, dengan adanya dukungan dan program sosialisasi dari kalangan ibu-ibu ini, Budi berharap bisa turut membantu pihak perempuan dan anak-anak yang terdampak banyak dari kasus perjudian online ini.
“Sudah saya jelaskan tadi bahwa korban yang paling menderita dari judi online ini adalah keluarga, yaitu ibu-ibu dan anak-anak. Adanya ibu-ibu ini justru menunjukkan kepedulian terhadap ibu-ibu lain yang menjadi korban, mereka ingin membela ibu-ibu di daerah yang menjadi korban judi online ini,” tambah Budi.
Ia juga menambahkan, “Karena dampak judi online yang paling sengsara adalah ibu-ibu dan anak-anak, dimana mereka seharusnya membeli susu malah dipakai untuk judi online.”
Sebelumnya, Kominfo juga telah menggandeng beberapa organisasi keagamaan seperti MUI (Majelis Utama Indonesia dan GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia) untuk turut aktif dalam mensosialisasikan bahaya judi online di kalangan masyarakat dan di lingkungan keagamaan.