Kisah Alex Chung Membangun Kerajaan Giphy Hingga Dibeli Facebook Rp5,9 T
-
Alex Chung (Foto: Techcrunch)
Uzone.id - Graphics Interchange Format atau GIF adalah salah satu komunikasi di era digital yang sangat popular. Format ini biasanya dipakai agar obrolan terlihat serius tapi santai atau lucu sekalian.Tapi bukan hal yang lucu, ketika Giphy, mesin pencari GIF paling terkenal, dibeli oleh Facebook dengan USD 400 juta atau sekitar Rp 5,9 triliun.
Alex Chung, salah satu pendiri dan CEO Giphy, membangun Kerajaan GIF ini tidak becanda serta sangat serius. Serius banget malah, sampai banyak yang menertawakan.
"Ketika saya mengatakan saya bekerja untuk perusahaan GIF ini, mereka seperti, 'Apa yang Anda miliki, dua orang?'," Jelas Alex Chung, ketika wawancara dengan Weird, tahun 2016 silam.
Kenyataanya tidak demikian. Selain punya 42 orang/karyawan di tahun pertama berdiri tepatnya Februari 2013, Giphy menerima lebih dari 100 juta unique visitor per bulan, lebih dari empat miliar klik dari API-nya, dan melayani lebih dari 25 miliar GIF.
"Kami tumbuh 100 kali pada tahun pertama, dan 20 tahun lagi di tahun berikutnya. Kami tumbuh lima kali tahun ini," kata Chung, kala itu.
Ketika Chung menciptakannya, ia tengah kecewa dengan kehidupan startup setelah bertahun-tahun dalam bisnis, termasuk tengah bekerja membuat perangkat keras untuk Intel dan perangkat lunak untuk MTV.
Baca juga: Buat Apa Facebook Beli Giphy Hingga Rp 5.,9T
Suatu hari, ia mendiskusikan keterbatasan bahasa dengan temannya Jace Cooke. Tercetuslah gambar bergerak, pasangan itu sepakat, jauh lebih ekspresif daripada kata-kata.
Chung memutuskan untuk membangun mesin pencari untuk menemukan GIF. Dalam seminggu "Google for GIFs" miliknya memiliki 30.000 kunjungan dan Chung serta Cooke mendapat tawaran investasi USD 1 juta dari Betaworks, salah satu penyandang dana asli Kickstarter.
"Rasanya seperti menjadi seorang seniman, dan Anda membuat beberapa sketsa dan seseorang seperti, 'Ini satu juta dolar, lakukan lebih banyak dari ini'," kata Chung.
Lalu langkah apa yang dilakukan oleh Giphy untuk memulai bisnisnya?
"Langkah pertama adalah memiliki GIF," kata Chung. "Itu sama dengan yang dilakukan SoundCloud dengan musik dan YouTube dengan video.”
Startup GIF lainnya selalu berada di urutan kedua setelah Giphy di mesin pencari, kata Chung.
Terlebih lagi, Giphy telah mampu mengatur perjanjian lisensi dengan penyedia konten utama, yang berarti jauh lebih kecil kemungkinannya untuk dituntut oleh studio film yang marah karena melanggar hak cipta.
"Kami menemukan dan bekerjasama soal lisensi GIF. Kami hampir tidak pernah melakukan pelanggaran,” tambahnya.
Langkah selanjutnya Giphy adalah mengendalikan distribusi dengan mengatur kemitraan dengan platform seluler dan layanan pengiriman pesan.
Giphy diintegrasikan ke dalam Slack, Facebook Messenger, iMessage, WhatsApp, Instagram dan banyak lainnya.
Giphy belum membuat pendapatan, tetapi Chung melukiskan visi masa depan di mana orang-orang pergi ke Giphy untuk berita real-time, dan mesin pencari memberikan hasil animasi bukannya daftar tautan.
Hasilnya, kini Facebook menjadi induk perusahaannya bersanding dengan WhatsApp dan Instagram.