Kerja dari Rumah, Pakar Siber Ingatkan Jangan Pakai Wifi Publik
Ilustrasi (foto: Unsplah)
Uzone.id - Wabah virus corona yang telah menyambangi 117 warga di Indonesia benar-benar membuat semua orang waspada, sampai akhirnya berlaku metode work from home atau kerja dari rumah. Untuk menghadapi hal ini, banyak yang setuju walaupun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.Pakar keamanan siber, Pratama Persadha mengatakan jika hal ini bisa dijadikan momentum pemerintah dan swasta untuk bisa mengadopsi teknologi yang mendukung kerja dari rumah. Namun begitu, faktor keamanan dan kemudahan juga harus diperhatikan sehingga produktivitas bisa tetap terjaga.
Pertama yang harus dilakukan perusahaan dan pemerintah, kata dia, adalah edukasi keamanan siber paling mendasar untuk para pegawai. Misalnya bagaimana mengamankan email, akun medsos dan wifi di rumah.
Baca juga: Cara Cek Online Update Sebaran Corona
"Juga harus ada himbauan untuk tidak memakai wifi publik saat mengakses sistem kantor,” jelas pria yang menjabat sebagai chairman Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC (Communication & Information System Security Research Center).
Pratama menambahkan, harus ada pengecekan keamanan pada device atau perangkat yang dipakai para pegawai untuk WFH. Minimal ada antivirus dan VPN sebagai tambahan keamanan.
"Pada tingkat lebih lanjut, pegawai juga harus dilengkapi oleh sistem yang lengkap dengan enkripsi, sehingga data terlindungi," katanya.
Baca juga: Trending Topik Hari Ini Kontradiktif
Ditegaskannya, keamanan adalah hal yang paling utama disamping kemudahan pemakaian, karena itu perlu dilakukan audit password dan juga memastikan update OS pada perangkat yang dipakai.
"Hal ini melengkapi pemakaian VPN dan antivirus untuk keamanan,” jelasnya.
Pratama menjelaskan ini momentum tepat untuk melatih negara dan swasta di tanah air menggunakan teknologi cloud secara luas. WFH sangat membutuhkan pemakaian cloud. Untuk skala menengah kecil penggunaan cloud yang gratis dan basic sudah cukup. Ada dropbox, mycloud dan berbagai cloud lokal di tanah air.
“Idealnya memakai enterprise mobility management atau EMM, namun memang perlu proses. Industri besar biasanya memakai teknologi EMM ini. Penggunaan EMM seharusnya lebih memudahkan dan lebih aman,” katanya.
Menurutnya, pengamanan perangkat dan jaringan pegawai juga harus diikuti oleh update sistem dan pengamanan jaringan kantor. Juga pegawai kunci seperti admin dan super admin harus terus mendapatkan perhatian dan prioritas keamanan, sehingga menutup celah terjadinya data breach.