Kenali Macam dan Jenis Oli untuk Mobil, Bukan Cuma Oli Mesin!
Foto: Auto2000
Uzone.id – Salah satu komponen penting di mobil yang perlu diperhatikan adalah urusan oli atau pelumas mobil. Ada beberapa jenis dan kegunaannya.
Dan ternyata, oli di mobil itu gak cuma untuk mesin, tapi ada sejumlah komponen yang bisa bekerja optimal ketika menggunakan oli yang juga cocok dan sesuai dengan peruntukkanya.Nah, kira-kira apa saja oli yang ada di mobil?
BACA JUGA: Kenapa Shell Tidak Jual Bensin Murah Sekelas Pertalite?
1. Oli Mesin
Dilihat dari penggunaannya berdasarkan dari mesin yang digunakan, oli ini terbagi dua, yaitu oli mesin bensin dan oli mesin diesel.
Kemudian oli genuine tersebut juga terbagi lagi, untuk tutup botol biru untuk oli sintetik, hijau full sintetik, dan gold full sintetik.
Sementara untuk penggantiannya, disarankan setiap 6 bulan sekali, agar mesin mobil dapat bekerja prima.
Oli mesin yang kurang membuat komponen mesin tidak mendapatkan pelumasan yang optimal. Dalam jangka panjang sangat merugikan, seperti risiko turun mesin akibat komponen mesin yang saling bergesekan semakin cepat aus dan macet.
Kalian juga wajib mengecek oli mesin secara rutin untuk memastikannya tidak kurang dan dalam kondisi prima.
2. Oli Transmisi
Sesuai dengan namanya oli ini akan berfungsi melumasi bagian komponen dari transmisi. Oli transmisi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu oli transmisi manual dan transmisi matik,
Untuk manual, sebaiknya dilakukan penggantian 40.000 kilometer. Sementara untuk oli transmisi matik, jadwal penggantiannya disesuaikan dengan buku pedoman pemilik dan buku service.
3. Oli Differential (Gardan)
Oli ini diberikan untuk mobil dengan penggerak belakang, dan dilakukan penggantian 40.000 km. Efeknya bila oli ini tak dilakukan penggantian secara teratur, maka pelumasan di area tersebut akan menjadi berkurang, dan cepat aus.
BACA JUGA: Wuling Mini EV Cabrio Dijual Rp180 Jutaan, Sudah Dipesan 150 Ribu Unit
4. Minyak Rem
Ini merupakan bagian dari safety-item yang harus rajin dilakuan perawatan, jangan sampai terlewat. Rekomendasinya dilakukan penggantian atau dikuras setiap 40.000 km.
Dampak dari telat melakukan penggantian minyak rem, akan tejadi pengurangan kualitas minyak rem, dan kinerja rem jadi berkurang.
5. Oli Power Steering
Terakhir ada oli power steering, biasanya diganti ketika ada keluhan setir berat pada kendaraan, atau ada kebocoran oli pada power steering. Oli ini umumnya digunakan pada kendaraan yang menggunakan tipe fluida.
Biasanya penggantian oli dilakukan pada 40.000 km, atau untuk mobil yang jarang digunakan selama 2 tahun, mana yang tercapai lebih dahulu.
“Kita harus lebih peduli dengan perawatan kendaraan khususnya terkait oli, supaya mesin mobil bisa bekerja optimal, dan tidak cepat rusak,” jelas Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000.