Kecelakaan Cipularang: Antara Ghaib dan Abainya Pengemudi
-
Uzone.id - Mengetahuinya, kita barangkali cuma bisa bergumam, “ngeriii...” terhadap insiden puluhan kendaraan di tol Cipularang, kemarin.
Gak lama, bermunculan ragam opini penyebab dari kecelakaan maut yang melibatkan 21 kendaraan tersebut.Dan yang gak kalah seru adlah penyebab karena faktor ghaib. Sapai-sampai, gak sekedar cerita masyarakat setempat, tapi sampai dibuatkan sebuah film “Misteri Cipularang”.
VIDEO 10 Mobil Terlaris Juli 2019:
Benarkah hal ghaib yang kerap menyebabkan kecelakaan maut di Cipularang?
Gue jawab bukan, sama sekali bukan. Justru, ketika insiden semacam gini dikait-kaitkan dengan ghaib, malah semakin ngebuat masyarakat—khususnya pengguna kendaraan terus dibodohi, tanpa mau belajar bagaimana cara nyetir yang benar di jalan tol.
Bukan ghaib-ghaib, tapi abainya pengemudi
Terlepas dari apa sebenernya penyebab dari kecelakaan maut tersebut, setidaknya satu hal yang bisa dijadikan benang merah; abainya pengemudi.
Abai terhadap dirinya dan orang disekitarnya, juga abai terhadap kendaraan yang disupirinya.
Dari berbagai sumber yang gue baca, dugaan penyebab kecelakaan tersebut adalah tergulingnya truk pengangkut tanah, yang ngebuat kendaraan-kendaraan dibelakangnya berhenti mendadak dan mengakibatkana tabrakan beruntun.
Oke, kita coba berpegang pada teori tersebut. Artinya, pengemudi banyak yang abai terhadap kondisi di hadapannya, karena ketika mengetahui truk terguling di depan, mereka telat pengantisipasi.
Sebuah video amatir bahkan sempat terunduh di sosial media, menggambarkan detik-detik kecelakaan tersebut.
Sebuah bus berjalan perlahan karena di depan sudah padat kendaraan yang memelankan laju akibat ada truk yang terguling.
Tetiba, bunyi rem berdecit dan dhuuuaaarrrr... insiden pun tak terelakkan. Bus tersebut ditabrak dari belakang dan pastinya, ini jadi kaya main Bowling gaes!
Skill dewa driver di Indonesia
Kenapa skill dewa? Kalian pasti sering ngeliat dan ngalamin. Sering banget di tol antara mobil yang satu dengan yang lain jaraknya mepet banget.
Udah begitu, sama-sama kencang. Kadang, ketika ada satu mobil yang menjaga jarak, space kosong tersebut malah diisi mobil lain yang menyalip.
Kondisi tersebut bagus kalau di sirkuit—tapi sangat-sangat rentan kalau di jalan tol!
Bayangkan, mobil di depan mencolek sedikit saja pedal rem, maka efeknya bisa kayak kartu domino. Ya, tabrakan beruntun!
Karena sejago apapun drivernya, kalau jaraknya terlalu mepet dengan kendaraan di depan, maka secar teknis dan biologis, dijamin dirinya gak bakal sempat menghindar.
Apalagi ada faktor non teknis lain yang melengkapi. Kayak kasus kecelakaan maut di Cipularang tersebut, truk yang membawa tanah terguling, otomatis permukaan jalan banyak ditumpahi tanah.
Tau apa efeknya? traksi ban otomatis berkurang, apalagi dalam kondisi melakukan pengereman mendadak. Sehingga, meski sedang ngerem, laju mobil seolah tak tertahan.
Belum lagi, kontur jalan di Cipularang yang berbukit, bukan kondisi yang bisa dianggap remeh. Ditambah, serangan angin dari samping akibat kondisi jalan yang berada ditengah antara bebukitan.
Bayangin kalian jalan di kecepatan 100 km perjam, jalanan menurun landai dan panjang dan ada tikungan.
Disaat kita mengabaikan kondisi tersebut, gak menyadari jalanan menurun, gak ngecek spidometer, tiba-tiba harus menikung, panik, maen ngerem dan belokin setir, ditambah muatan penuh, maka hasilnya ya barangkali seperti truk tanah tersebut.
Keberuntungan di jalan tol bisa habis
Jadi, gak ada salahnya untuk selalu parno kalau lagi memacu mobil di jalan tol. Dengan begitu, kalian jadi waspada dan antisipatif.
Menjaga jarak salah satunya, dengan sebelumnya mengenal seberapa baik jarak pengereman kendaraan kalian. Sukur kalau kalian juga beradaptasi dengan kondisi jalanannya.
Karena, memacu kendaraan di jalan tol itu gak bisa sekedar mengandalkan keberuntungan. Oke kalian orangnya lucky banget, tapi cepat atau lambat, keberuntungan bisa habis gaes dan ada yang namanya apes.
Sejago apapun skill kalian, sebagus apapun mobil kalian, kalau ketimpa truk ya hancur juga.
So, gak ada salahnya untuk ngebut sesuai batas kecepatan yang ditetapkan (meski kalian pakai mobil sport, tetep keren kok). Terus, jaga jarak aman sesuai skill dan kondisi sistem pengereman mobil kalian.
Terakhir, baca doa sebelum bepergian, bukan supaya gak diganggu hal-hal ghaib yang menyebabkan kecelakaan, tapi supaya kalian ingat dan aware sepanjang perjalanan—tidak abai.