Kaleidoskop 2024: GenAI, Ponsel Tahan Banting, dan Drama iPhone 16
Bukan soal kecerdasan buatan yang ‘katanya’ bisa menunjang produktivitas dan kreativitas penggunanya. Merek-merek ponsel pun menjadikan ketahanan perangkat sebagai fitur utama dari produk-produk terbarunya yang rilis di pasaran dalam negeri.
Nah, sekarang tim Uzone.id telah merangkum fenomena seputar industri smartphone di Indonesia sepanjang tahun ini. Apa saja yang menarik? Yuk simak, Uzoners!
1. GenAI, GenAI, dan GenAI
Dipopulerkan oleh Samsung lewat Galaxy AI, kini fitur berbasis GenAI tak cuma hadir di smartphone flagship saja, tapi juga di berbagai ponsel terbaru lintas segmen, mau low-end sampai mid-end, setidaknya ada satu atau dua fitur GenAI yang diusung.
Galaxy AI besutan Samsung memang paling lengkap sejauh ini. Model AI ini debut di Samsung Galaxy S24 Series di awal tahun, dan kini ada belasan fitur yang sudah tersedia bahkan pada Samsung Galaxy A55 sekalipun.
Beberapa fitur di antaranya seperti Circle to Search, Interpreter, Chat Assist, Transcript Assist, Live Translate, Sketch to Image, dan sebagainya. Hebatnya, Galaxy AI juga sudah mendukung banyak bahasa, termasuk Bahasa Indonesia.
Tak ingin ketinggalan, Apple juga punya GenAI sendiri, menjadi bagian dari Apple Intelligence. Fitur ini pertama kali dikenalkan saat peluncuran iPhone 16 Series, dan tersedia pada beberapa perangkat terbaru Apple, termasuk iPad dan Mac.
Salah satu kemampuan Apple Intelligence adalah Writing Tools. Sesuai namanya, Writing Tools dapat membantu penggunanya untuk menyusun kalimat atau tulisan sesuai kebutuhan, seperti email, caption medsos, dan sebagainya.
Bukan cuma itu, ada juga Image Playground, fitur GenAI yang memungkinkan fanboy membuat gambar dari prompt atau beberapa template yang tersedia. Apple turut hadirkan Image Wand, Genmoji, dan meningkatkan kemampuan Siri lewat integrasi ChatGPT.
Tak ketinggalan Vivo, Oppo, Xiaomi, sampai Infinix dan Tecno yang juga hadirkan fitur-fitur berbasis GenAI kepada penggunanya. Fitur-fitur ini umumnya untuk memudahkan pengguna ketika edit gambar yang mereka ambil dari ponsel.
Misalnya, menghapus objek yang tak diinginkan dalam gambar, meningkatkan resolusi gambar, mengurangi efek buram pada foto portrait, editing video berbasis AI, sampai kehadiran voice assistant yang lebih interaktif.
2. Smartphone murah sudah tahan air, debu, dan banting
Sebelumnya, fitur tahan air, debu, hingga benturan umumnya cuma ada di smartphone high-end dan flagship. Di tahun ini, fitur tersebut tak lagi eksklusif, ponsel kelas menengah sampai low-end pun sudah dirancang memiliki ketahanan yang luar biasa.
Oppo lewat seri A60, A3, dan A3 Pro misalnya. Ketahanan bodi ketiganya sudah sesuai standar militer, seperti Oppo A60 dan A3 yang mendapatkan sertifikasi MIL-STD 810H untuk ketahanan benturan tingkat militer, atau Oppo A3 Pro yang menerima sertifikasi ketahanan jatuh dari SGS.
Vivo juga tak mau ketinggalan. Lewat Vivo Y19s yang dibanderol Rp1 jutaan, ketahanan bodinya sudah diakui lewat sertifikasi kelas militer MIL-STD 810H dan SGS Drop Resistance. Bayangin, sejutaan lho!
Duo Tecno Spark 30C dan Spark Go 1 juga dibuat tahan banting. Puluhan ribu tes jatuh telah dilalui keduanya, memberikan jaminan penggunaan jangka panjang kepada penggunanya.
Dan yang terbaru, ada Realme C75. Dibanderol Rp2 jutaan, ponsel ini tawarkan ketahanan paling lengkap di kelasnya.
Kapan lagi ada smartphone di rentang harganya dengan rating IP66/68/69, serta mendapatkan sertifikasi MIL-STD 810H.
Kemungkinan, tren ini akan berlanjut di tahun depan, dibarengi dengan ponsel-ponsel kelas menengah yang ditopang baterai lebih besar dari sebelumnya.
3. ‘Banjir flagship’ di Indonesia
Tahun ini gak hanya Samsung yang keluarin seri flagship di Indonesia. Ya, Samsung menjadi brand yang konsisten tiap tahunnya rilis model premium ke dalam negeri, dimana tahun ini mereka membawa trio Samsung Galaxy S24, S24+, dan S24 Ultra.
Bukan cuma itu, Samsung juga luncurkan smartphone lipat Galaxy Z Flip6 dan Galaxy Z Fold6 ke pasaran.
Tak mau kalah, ada Xiaomi yang boyong Xiaomi 14 ke pasaran. Xiaomi juga hadirkan kembali T Series varian Pro ke tanah air lewat Xiaomi 14T Pro. Kedua smartphone tersebut mengusung kamera dengan Leica, fitur yang jadi kelebihan utamanya.
Vivo juga bawa model flagship-nya ke dalam negeri. Tak tanggung-tanggung, pabrikan asal China ini boyong Vivo X100 dan X100 Pro, serta ponsel foldable Vivo X Fold3 Pro ke Indonesia.
Belum cukup, ada Asus yang rilis Zenfone 11 Ultra dan ROG Phone 8. Dan jelang akhir tahun, iQOO dan Oppo kompak rilis smartphone paling canggihnya di Indonesia.
iQOO lewat seri iQOO 13, menjadi smartphone pertama di Indonesia dengan prosesor Snapdragon 8 Elite.
Sedangkan Oppo mengadakan peluncuran Find X8 dan Find X8 Pro secara global di Bali beberapa waktu lalu. Keduanya juga jadi yang pertama di Indonesia dengan prosesor MediaTek Dimensity 9400.
Ke depannya, ada banyak lagi seri flagship yang meluncur di Indonesia.
Drama TKDN Apple, bikin iPhone 16 Series tak kunjung rilis
Salah satu drama teknologi di tahun 2024 adalah iPhone 16 Series yang ditunggu-tunggu penggemar Apple di Indonesia. Di negara lain, iPhone 16 sudah rilis sejak, tapi hingga tahun 2024 yang akan usai sebentar lagi, kuartet iPhone terbaru itu belum juga dipasarkan secara resmi.
Penyebabnya, Apple belum memenuhi komitmen investasinya di Indonesia. Dilaporkan, Apple menaruh komitmen investasi sebesar Rp1,71 triliun di Indonesia. Namun, perusahaan asal Cupertino itu baru berinvestasi Rp1,48 triliun atau kurang Rp240 miliar dari komitmen yang sudah disepakati.
Dengan tegas, pemerintah lewat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) langsung mencap bahwa iPhone 16 Series dilarang dijual di Indonesia. Sebabnya, Kemenperin belum mengeluarkan izin TKDN dan juga International Mobile Equipment Identity (IMEI) resmi untuk iPhone 16 Series di Indonesia.
Drama berlanjut dari tawaran proposal Apple kepada pemerintah. Apple sebelumnya ingin berinvestasi USD10 juta atau Rp158 miliar untuk membangun fasilitas produksi aksesori di Bandung, Jawa Barat.
Kemudian tawaran proposal investasi naik 10 kali lipat menjadi USD100 juta atau setara Rp1,6 triliun. Namun pemerintah bergeming, tetap menolak tawaran perusahaan yang dipimpin oleh Tim Cook tersebut.
Dalam update terbaru, pemerintah melalui Menteri Investasi, Rosan Roeslani, meminta Apple untuk berinvestasi minimal USD1 miliar atau sekitar Rp16 triliun) jika ingin menjual iPhone 16 di Indonesia.
Nilai investasi yang naik hampir 10 kali lipat ini dikabarkan telah direspon oleh Apple. Rosan Roeslani menyebut Apple telah berkomunikasi dan memberi isyarat bahwa mereka siap untuk meningkatkan nilai investasi mereka.
Ya, kita nantikan saja bagaimana kelanjutan iPhone 16 Series di Indonesia. Apakah akan meluncur at least akhir tahun ini, atau malah terus molor hingga tahun depan.