Jennifer Dunn: Ditangkap Menangis, Tertawa Ketika Pakai Baju Tahanan
Artis Jennifer Dunn terjerat kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Perempuan yang kerap disapa Jedun itu ditangkap dengan barang bukti berupa sabu seberat 0.6 gram.
Setelah pihak kepolisian merilis kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang menjerat Jedun pada Selasa (2/1), beredar sebuah video yang menampilkan detik-detik penangkapan Jedun di kediamannya. Video yang tayang dalam program berita FOKUS di Indosiar itu memperlihatkan sosok Jedun yang tengah digeledah di dalam kamar. Jedun sendiri terlihat mengenakan baju tidur bermotif kotak-kotak.Terdengar Jedun seperti sedang memohon maaf sambil menyembah pria tak dikenal itu.
"Aku salah om, aku minta maaf. Pukul aku om enggak apa-apa, aku mohon kasihan aku," kata Jedun memohon.
Namun, berbanding terbalik ketika ditangkap, pemain film 'Buruan Cium Gue' itu terlihat santai pada saat kasusnya dirilis di Polda Metro Jaya. Jedun bahkan tersenyum seolah tidak merasa bersalah.
Ketika dtemui di kawasan Tendean, Jakarta, Kamis (4/1), pengacara Faisal Harris, Firman Chandra mengatakan, Jedun melayangkan senyuman saat kasusnya dirilis di Polda Metro Jaya karena ia sudah merasa ikhlas.
"Pertama kalau boleh sedikit saya komentari, kenapa ada kasus harus marah-marah, harus cemberut, ikhlaskan saja. Itu adalah bahasa dari Mbak Jennifer Dunn, mengikhlaskan saja apapun dalam kehidupan," ucap Firman.
Selain itu, Firman menyatakan, Jedun sudah tidak merasakan beban terkait kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang menjeratnya. Sebab, perempuan berusia 28 tahun itu sudah menyampaikan permintaan maaf dan merasa menyesal atas perbuatannya.
"Makanya saat press release kenapa harus marah-marah? Kenapa harus cemberut? ikhlaskan saja. Hidup ini senyum dan inilah senyuman yang disampaikan oleh Jennifer Dunn," tutur Firman.
Sepengetahuan Firman, Jedun tidak ada indikasi menggunakan narkoba. Karena itu, ia berharap, kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang menjerat Jedun bisa segera selesai.
"Karena dari raut mukanya, emosi dan pikirannya selalu terkontrol, jadi tidak ada indikasi sebagai pemakai, makanya kami kaget sekaligus empati, mudah-mudahan masalah ini cepat selesai," ungkap Firman.