Home
/
Lifestyle

Jejak Islam Nusantara di Afrika Selatan

Jejak Islam Nusantara di Afrika Selatan
Madinah05 May 2017
Bagikan :

Afrika Selatan tercatat  berpenduduk muslim lebih dari 1 juta orang. Basis umat muslim terbesarnya berada di Kampung Macassar, sebuah perkampungan yang berada tak jauh dari Jalan Baden Powell, Cape Town. Adalah Syekh Yusuf Al Makasari Al Bantani, ulama asal Makassar yang berjasa menyebarkan Islam di sana.      

Syekh Yusuf bersama lebih dari 400 pengikut dan kerabatnya dibawa oleh Belanda--yang saat itu menjajah Indonesia, ke Afrika Selatan pada 21 April 1694 karena gigih menentang kolonial Belanda di Tanah Air.

"Syekh Yusuf diasingkan karena gigih melawan belanda. Dia sempat ditahan di Batavia selama setahun. Karena pengaruhnya yang besar melawan kolonial, dia diasingkan ke Srilanka selama 10 tahun. Kebanyakan buku dan karya tulisannya diselesaikan di sana," beber Adam Philander, Imam Besar Kampung Macassar di Cape Town.    

Di Srilanka, Syekh Yusuf justru makin gigih menyebarkan Islam. Dia kerap menanamkan perjuangan melawan penjajah kepada jamaah haji Indonesia yang singgah di Srilanka. Kegigihan Syekh Yusuf pun terdengar hingga ke pelosok Nusantara. 

"Syekh Yusuf memberikan motivasi untuk melawan penjajah saat jamaah kembali dari haji. Karena itu rakyat Indonesia makin termotivasi melawan Belanda. Alhamdulllah, Indonesia akhirnya merdeka," tutur Adam.

Khawatir pengaruhnya yang begitu besar, Syekh Yusuf akhirnya diasingkan dari Srilanka ke Afrika Selatan. Di Cape Town, dia pernah ditahan di salah satu wilayah yang kala itu didiami oleh para pastur dan didominasi kaum kristiani. Kedatangan Syekh Yusuf ditentang keras, bahkan mereka mendesak Syekh Yusuf dikristenkan.

"Tapi Allah punya rencana lain. Malah budak-budak yang bekerja di sana justru memeluk Islam. Sekarang jumlah umat Islam sudah lebih dari satu juta orang," kata Adam.

Islam merupakan agama termuda di Afrika Selatan, usianya baru 325 tahun. berdasarkan sejarah, sebelum Syekh Yusuf, ada sejumlah ulama lain yang dasingkan dan menyebarkan Islam di Afsel antara lain adalah Syekh Abudrahman Abdussalam dan Syekh Mahmud dari Malaka, serta Syekh Madura dari Madura. Syekh Madura sendiri pernah diasingkan di Pulau Robben.

Syekh Yusuf hanya lima tahun menyebarkan Islam di Cape Town dan meninggal pada 23 Mei 1699. Karena pengaruhnya mengajak penduduk Afsel melawan penjajah, Syekh Yusuf dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.

Makam Syekh Yusuf di Kampung Macassar hingga kini  dijadikan tempat kramat bagi warga sekitar. Sebelum berangkat ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji, biasanya muslim Afsel selalu berziarah ke makam Syekh Yusuf.

Preview

Tak jauh dari makam Syekh Yusuf, terdapat masjid Nurul Latief. Masjid ini dibangun atas bantuan pemerintah Indonesia. Menurut Adam, Presiden kelima RI Megawati Sukarnoputri dan Wapres Jusuf Kalla ikut berjasa dengan menyumbangkan interior masjid, salah satunya adalah mimbar untuk imam salat jumat.      

  Masjid Auwal di Bookap

Preview

Seratus tahun setelah kepergian Syekh Yusuf, Abdullah Kadi Abdus Salam, seorang pangeran asal Tidore diasingkan ke sebuah kepulauan kecil di Cape Town. Oleh penduduk setempat, Abdullah Kadi Abdus Salam dijuluki Tuan Guru.

Selama dalam pengasingan, Tuan Guru menuliskan ayat suci Al Quran hanya berdasarkan ingatannya saja. Ajaibnya, kesalahan isi Al Quran tersebut sangat minim. Hingga kini Al Quran tulisan tangan Tuan Guru tersimpan rapi di dalam Masjid Auwal.     

Preview

Tuan Guru adalah orang pertama yang mendirikan masjid di Bookap yang berada di jalan 34 Dorp Street, Cape Town yang diberi nama Masjid Auwal. Hingga kini masjid tersebut masih berdiri megah dan digunakan untuk beribadah oleh penduduk muslim setempat. Wilayah Bookap dikenal sebagai salah satu destinasi wisata Cape Town karena rumah bercat warna-warni.   

Preview

Bookap merupakan daerah yang sejak awal berdirinya dikenal sebagai perkampungan muslim di Cape Town selain kampung Macassar. Tidak heran, jika penduduk setempat mengaku masih memiliki keturunan Indonesia.

Masjid Auwal merupakan masjid pertama sekaligus tertua yang dibangun di Afrika Selatan. Tuan Guru merupakan imam pertama di masjid tersebut. Masjid ini dibangun pada 1794 saat Afrika masih diduduki Inggris. Menurut penduduk setempat, masih banyak warga Bookap yang memiliki garis keturunan langsung dari Tuan Guru.      Suara.com - >

Preview

 

Berita Terkait:

populerRelated Article