Home
/
News

Indikator Kecepatan Lion PK-LQP Rusak 3 Kali Penerbangan Sebelum Jatuh

Indikator Kecepatan Lion PK-LQP Rusak 3 Kali Penerbangan Sebelum Jatuh
Hari Widowati05 November 2018
Bagikan :

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membeberkan fakta terbaru mengenai kondisi Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang. Ternyata dalam empat penerbangan terakhir, pesawat ini mengalami kerusakan indikator kecepatan pesawat (airspeed indicator).

Fakta ini disampaikan oleh Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (5/11). "Pada empat penerbangan terakhir ditemukan kerusakan penunjuk kecepatan," kata dia.

Soerjanto merujuk pada data Flight Data Recorder (FDR) yang ditemukan beberapa hari lalu. Di dalam data yang diunduh dari FDR terdapat rekaman data penerbangan pesawat tersebut selama 69 jam sebelum jatuh. Meski demikian, dia belum bisa mengatakan apakah kerusakan indikator kecepatan ini menjadi penyebab kecelakaan Lion Air JT 610.

Data yang didapatkan KNKT dari FDR masih memerlukan dukungan fakta dari data Cockpit Voice Recorder (CVR) yang belum ditemukan. Selain itu, KNKT juga akan mewawacarai para pilot dan teknisi yang sempat menerbangkan atau menangani pesawat yang jatuh di Tanjung Karawang pada awal pekan lalu. "Sebelum ada data faktual, kami tidak bisa menduga," kata dia.

Kepala Sub Komite Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan, pekan lalu KNKT telah memanggil pilot yang menerbangkan pesawat Lion PK-LQP dari Denpasar ke Jakarta. Pekan ini, KNKT berencana memanggil pilot berikutnya. "Ada dua pilot, yang Manado-Denpasar dan saya lupa (tujuan dari mana) ke Manado," ujar Nurcahyo.

(Baca: Sinyal Tak Terdengar, KNKT Tetap Cari Kotak Hitam Lion AIr JT 610)

Nurcahyo juga belum mau berandai-andai apakah kerusakan indikator kecepatan tersebut merupakan kesalahan Boeing selaku produsen 737-800 MAX. Namun dia juga meminta pihak terkait menangani secara khusus apabila ada tiga kerusakan dalam satu pesawat di waktu berdekatan. "Umumnya tiga kali (kerusakan) dalam tujuh hari (ditangani khusus)," kata dia.

Siang tadi, Managing Director Lion Air Group Daniel Putut mengatakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan hasil evaluasi pesawat 737-800 MAX milik Lion dinyatakan laik terbang. Meski demikian, Direktur Utama Lion Air Group Edward Sirait belum membahas bagaimana kelanjutan pesanan pesawat teranyar tersebut dengan Boeing. "Kami belum membicarakan itu," kata Edward.

Kemenhub menyatakan tidak menemukan masalah teknis pada pesawat Boeing 737-800 MAX dari hasil inspeksi rutin pada 10 pesawat milik Lion Air dan 1 pesawat Garuda Airlines selama 3 bulan terakhir.

"Semua sesuai prosedur minimum daftar peralatan," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno di Jakarta, Jumat (2/11). Hanya, ia menyatakan bahwa hal itu baru laporan sementara. Pemeriksaan yang dilakukan mencakup repetitive problems, troubleshooting, kelaikudaraan, kelengkapan peralatan dan hasil ramp check. Keseluruhan pemeriksaan berdasarkan laporan Otoritas Bandara kepada Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan.

Pramintohadi mengungkapkan, laporan itu menampilkan pengalaman terbang selama kurun waktu tiga bulan terakhir. Namun, ada satu temuan permasalahan main lighter yang tak berpengaruh besar. "Ini juga sudah diselesaikan," ujarnya.

(Baca: Kemenhub Tak Temukan Masalah Teknis Pada Boeing 737-800 MAX)

Terkait pertemuan dengan representatif Boeing, Kementerian Perhubungan mengaku telah membahas temuan dalam log book pesawat Boeing. Namun, perencanaan lisensi masih menunggu permasalahan yang terjadi pada Lion Air JT-610. "Temuan KNKT akan jadi titik penyelesaian," kata Pramintohadi.

populerRelated Article