Home
/
Automotive

Hyundai Ioniq 5 Rp800 Juta Aja Laku 1.700 Unit, Gimana Kalau Lebih Murah?

Hyundai Ioniq 5 Rp800 Juta Aja Laku 1.700 Unit, Gimana Kalau Lebih Murah?

Hyundai Ioniq 5 (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)

Tomy Tresnady10 May 2022
Bagikan :

Uzone.id - Tuh kan, cuma orang kaya yang mampu beli mobil listrik murni atau disebut juga electric vehicle (EV) atau battery electric vehicle (BEV) yang saat ini harganya masih selangit. Tapi, harga mahal begini saja bisa laku 1.700 unit, gimana kalau lebih murah, ya?

Baru-baru ini, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengumumkan Ioniq 5 sudah mendapat hampir 1.700 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) di seluruh Indonesia. Itu terhitung hingga Senin (9/5/2022).

Kami menganggap wajar kalau Ioniq 5 bisa mendapat atensi luar biasa dari kaum milenial bahkan Gen Z karena menyuguhkan kendaraan dengan konsep masa depan. 

BACA JUGA: Datsun Siap Comeback Jadi Mobil Listrik Murah, Pesaing Wuling GSEV

Hyundai mengatakan, Signature Long Range menjadi model paling diminati dengan lebih dari 70 persen dari total SPK. Model ini jadi yang termahal dari trim Ioniq 5.

Berikut harga Ioniq 5 dalam 4 varian:

  • Ioniq 5 Prime Standard Range: Rp718.000.000 (OTR Jakarta)
  • Ioniq 5 Prime Long Range: Rp759.000.000 (OTR Jakarta)
  • Ioniq 5 Signature Standard Range: Rp779.000.000 (OTR jakarta)
  • Ioniq 5 Signature Long Range: Rp829.000.000 (OTR Jakarta)
  • Selanjutnya diikuti oleh Signature Standard Range, Prime Long Range, dan Prime Standard Range

Kemudian untuk pilihan warna, Gravity Gold Matte jadi yang paling banyak dipesan dengan lebih
dari 50 persen dari total SPK, disusul oleh Magnetic Silver Metallic, Optic White, Midnight Black Pearl,
dan Titan Gray Metallic.

BACA JUGA: Kaum WFO, Ganjil Genap Kembali Berlaku di Jakarta! Ini 13 Lokasinya

Oleh karena itu, kampanye ramah lingkungan sebaiknya ditularkan dulu oleh orang-orang kaya yang mampu membeli mobil listrik dengan harga di atas setengah miliar rupiah.

Jika itu dilakukan oleh orang-orang kaya, mereka tentunya akan memberikan dampak ekonomi yang bagus bagi negara karena beban subsidi terhadap bahan bakar minyak jenis Pertamax dan Pertalite jadi jauh berkurang.

Pemerintah Indonesia sudah punya cetak biru soal kebijakan mengurangi emisi karbon di tahun 2060 dengan bertahap.

Salah satu caranya adalah pemerintah berencana menghentikan penjualan kendaraan bermotor berbahan bakar bensin pada 2040. Sehingga di tahun tersebut tidak ada lagi mobil dan motor mesin konvensional yang dijual di dalam negeri.

Kabar baiknya, mungkin bukan lagi semahal apa harga BBM, tapi fenomena mobil listrik yang ternyata meski harganya mahal pun bisa tetap laku. Apalagi kalau murah, Hyundai?

Bagaimana menurut kalian?

populerRelated Article