Automotive

Hindari Berkendara Motor di Jam Rawan Ngantuk Saat Puasa

Brian Priambudi
Hindari Berkendara Motor di Jam Rawan Ngantuk Saat Puasa

Uzone.id - Bagi umat Muslim, puasa di bulan Ramadan dapat berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari. Terutama mengendarai sepeda motor, terdapat jam-jam rawan ngantuk yang harus diwaspadai saat berkendara sembari puasa.

Jusri Pulubuhu selaku Instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) menyebutkan tubuh manusia memiliki jam biologis tubuh. Dalam konsep tersebut, terdapat jam rawan ngantuk yang bisa menjadi bahaya untuk berkendara.

Dengan mengetahui jam biologis tubuh atau sering disebut sebagai body clock, pengendara bisa mengetahui kapan waktunya untuk istirahat. Sehingga bisa menghindari terjadinya bahaya atau hal-hal yang tidak diinginkan.

"Jadi ada namanya itu body clock alias jam biologis tubuh. Di sini kita bisa tahu kapan tubuh itu bisa bekerja, kapan istirahat, kemudian bisa bekerja kembali," ujar Jusri beberapa waktu lalu.





Jusri menjelaskan, pada body clock tubuh mulai berhenti memproduksi hormon tidur melatonin pada 06.00 - 08.59. Pada kurun waktu tersebut, tubuh sudah siap untuk beraktivitas yang bisa dimanfaatkan untuk berolahraga.

Selanjutnya di pukul 09.00 - 11.59 pada body clock sangat cocok untuk digunakan bekerja. Pada kurun waktu tersebut, kondisi tubuh manusia sedang dalam kondisi sangat waspada dan produktif.



Sementara ketika masuk pukul 12.00 - 14.59 menjadi waktu yang krusial bagi tubuh manusia untuk beristirahat kembali. Pasalnya dalam kurun waktu tersebut, kewaspadaan individu sedang menurun sehingga bisa mempengaruhi kemampuan motorik seperti mengemudi.

"Nah pada jam 12 itulah secara body clock tubuh kita sedang butuh istirahat. Kewaspadaan menurun, yang sangat berbahaya untuk aktivitas berkendara. Oleh karenanya sebisa mungkin pada saat jam tersebut tubuh digunakan untuk beristirahat sebentar," jelasnya.



Jusri memberikan tips agar pengendara bisa memaksimalkan waktu istirahat di body clock yang benar. Dengan istirahat yang tepat, menurutnya bisa membuat pengendara menjadi lebih aman untuk membawa motor atau mobil sembari berpuasa.

"Saat istirahat, pengendara dapat menggunakan metode power nap. Metode ini merupakan aktivitas tidur dengan rentang waktu antara 15 menit hingga 1 jam. Nah untuk memaksimalkannya jangan keluar dari rentang waktu tersebut, karena jika lebih dari satu jam maka tubuh akan mengira Anda benar-benar ingin istirahat dan saat bangun justru terasa pusing dan lelah," pungkasnya.