Harga BBM Mau Naik, Kapan Sih Daihatsu Ayla EV Dijual di Indonesia?
Prototipe Daihatsu Ayla EV tampil di GIIAS 2022 (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)
Uzone.id - Mobil rakyat yang masuk segmen Low Cost Green Car (LCGC) macam Daihatsu Ayla masih banyak peminatnya sampai sekarang karena mobil ini punya harga yang 'terjangkau' bagi masyarakat kebanyakan.
Di tengah kabar harga bahan bakar minyak (BBM) akan mengalami kenaikan pada 1 September 2022, tentu saja kita berharap produsen mobil bisa melahirkan produk yang lebih ramah lingkungan dan kalau perlu tidak usah lagi berhubungan sama Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).BACA JUGA: Makin Canggih, Mobil Tesla Akan Terhubung ke Satelit Starlink
Daihatsu pun sudah memperkenalkan prototipe mobil listrik Ayla EV di ajang pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.
Mobil rakyat buatan Daihatsu itu tentu saja jadi harapan bagi masyarakat yang ingin tetap memiliki mobil listrik harga murah yang berasal dari merek Jepang.
Sedangkan brand China, Wuling sudah 'nyolong' start duluan dengan menjual mobil listrik murah Air ev yang dipasarkan mulai dari Rp238 juta untuk tipe Standard Range dan Rp292 juta untuk tipe Long Range.
Meskipun Ayla EV sudah dipamerkan, namun informasi tidak resmi menyebutkan jika mobil listrik yang mengambil basis Ayla 1.2L ini meluncur di Indonesia pada tahun 2023.
Meski demikian, Sri Agung Handayani, Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director ADM, belum bisa menjelaskan waktu peluncuran Ayla EV, begitu juga belum ada nama khusus yang diberikan untuk mobil listrik murah ini.
Prototipe Daihatsu Ayle EV yang dipamerkan di GIIAS 2022 mendapat warna satine silver. Kemudian ada aksen electric yellow yang merepresentasikan kendaraan listrik.
BACA JUGA: Jelang BBM Naik Harga, PLN Kasih Harga Murah Tambah Daya Listrik
Untuk kaca spion kiri dan kanan sudah digantikan kamera sehingga pengemudi bisa melihat situasi belakang mobil dengan di layar digital.
Di sisi interior, terdapat Panel Speedometer TFT 7-inch, serta desain kursi baru yang menambah nuansa kenyamanan, serta kaca spion yang menggunakan layar digital pada sisi kanan-kiri dashboard untuk sebagai penerapan teknologi terkini, serta mendukung aerodinamis pada kendaraan.
Pada spesifikasi teknis, mobil konsep Ayla BEV ini juga menggunakan Electric Motor berdaya 60kW, serta Lithium-ion Battery 32kWh.
Secara struktur pada mobil, Ayla BEV dikembangkan oleh para engineer lokal dengan melakukan pengembangan pada bagian dan part tertentu seperti drivetrain, battery, under body, dan suspension.
Daihatsu memilih pengembangan kendaraan listrik menggunakan Daihatsu Ayla sebagai basisnya karena merupakan mobil LCGC pertama yang didesain oleh engineer lokal, dan dibuat di Indonesia.
Produksi Ayla melibatkan lebih dari 1.000 supplier lokal, serta mencapai kandungan lokal hingga 80 persen dan telah terjual lebih dari 255 ribu unit hingga Juli 2022, sejak perdana diluncurkan pada 2013 lalu.
Yasushi Kyoda, President Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan bahwa Daihatsu berkomitmen dalam mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten dengan mengirim lebih dari 250 engineer lokal ke Jepang untuk melakukan transfer teknologi dalam menyediakan kendaraan yang paling sesuai untuk pelanggan Indonesia.
‘Dari Indonesia, Untuk Indonesia’ adalah visi utama kami. Daihatsu juga memulai pengembangan Baterai EV di pusat
R&D sebagai wujud usaha kami menuju era elektrifikasi,” kata Kyoda.
Sama dengan Wuling Air ev, Ayla EV juga memakai platform Easy Home Charging sehingga pengisian baterai bisa dilakukan di rumah.
Berdasarkan informasi dari sales yang berada di booth Daihatsu di GIIAS 2022, Ayla EV kemungkinan dijual antara Rp200 juta-Rp300 juta.
Harga tersebut lagi-lagi bersinggungan dengan Wuling Air ev.