Hands-on Samsung Galaxy Watch Ultra: Smartwatch Buat si Paling Aktif
Uzone.id - Samsung akhirnya resmi bawa smartwatch premium mereka, Samsung Galaxy Watch Ultra ke Indonesia. Telat banget sebenarnya arloji pintar ini masuk ke pasar dalam negeri, lantaran peluncuran globalnya saja terjadi pada Juli 2024 yang lalu.
Tapi, mendingan telat daripada gak jadi sama sekali, setuju? Nah yang menarik, Samsung Galaxy Watch Ultra di Indonesia ternyata beda versi dengan unit yang dijual secara global. Di tanah air, smartwatch ini hadir dengan koneksi Bluetooth saja, tak ada varian LTE seperti pasar global.“Varian Bluetooth ini salah satu yang eksklusif, karena hanya di Indonesia. Di luar, Watch Ultra tersedia dalam varian LTE. Kami request langsung ke HQ untuk bawa versi Bluetooth (ke Indonesia),” jelas Taufiq Furqan, MX Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, dalam peluncuran Samsung Galaxy Watch Ultra di Jakarta, Rabu (4/12).
Kesan pertama kami saat nyobain Samsung Galaxy Watch Ultra adalah, “Bulky banget ya.” Beda jauh feel-nya ketimbang Samsung Galaxy Watch7. Arloji pintar ini rasanya lebih tebal, tapi tangguh dan memang ‘outdoor’ banget.
Samsung Galaxy Watch Ultra dibuat menggunakan material yang kuat. Samsung pakai Titanium Grade 4 untuk bodinya, kaca safir untuk melindungi layarnya, serta keramik dan kaca safir pada bagian bawah—tempat BioActive Sensor berada.
Cukup kah? Belum tentunya. Samsung Galaxy Watch Ultra sudah mengantongi sertifikasi ketahanan berstandar militer Amerika Serikat (AS) MIL-STD 810H, rating IP68 tahan air dan debu, dan 10ATM.
Hal ini membuatnya gak cuma tahan air tawar saja, menyelam alias diving di air laut juga bisa. Klaimnya Samsung, smartwatch ini bisa bertahan di kedalaman 100 meter di dalam air, dan dapat beroperasi pada suhu antara -20°C dan 55°C pada ketinggian 9.000 meter di atas permukaan laut, cocok untuk trekking atau naik gunung.
Di atas kami bilang bulky. Secara dimensi memang agak tebal dengan dimensi 47.4 x 47.4 x 12.1 mm dan berbobot 60,5 gram. Di atas kertas, bobotnya cuma 7 gram lebih berat dari Huawei Watch GT 5 Pro dengan diameter 46mm.
Secara desain, kami suka dengan desain Samsung Galaxy Watch Ultra yang berkarakter, bahkan beda jauh bentuknya dengan seri Galaxy Watch lainnya.
Samsung seperti mengombinasi bingkai membulat dengan rangka yang berbentuk persegi. Ada tiga opsi warna, Titanium Grey, Titanium White, dan Titanium Silver.
Kata Taufiq, desainnya memang dirancang khusus untuk pengguna yang aktif, terutama bagi mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan. Ada tiga tombol di sisi kanannya, di antaranya Quick Button di tengah yang diapit tombol Home dan Back.
Satu lagi kelebihan Samsung Galaxy Watch Ultra. Receh sebenarnya, tapi ini detail kecil yang sempurnakan experience pengguna.
Kelebihan yang kami maksud adalah kemudahan untuk mengganti strap jam tangan ini. Tinggal tekan tombol di bagian bawah, strap otomatis terlepas. Untuk memasangnya, tinggal sambungkan strap seperti biasa ke bodi Galaxy Watch Ultra.
Ke bagian permukaan, Samsung Galaxy Watch Ultra bawa layar Super AMOLED 1,5 inci yang sama dengan Watch7, resolusinya 480 x 480 piksel. Tingkat kecerahannya 3.000 nits yang terang, sangat pas untuk kegiatan luar ruangan.
Samsung sematkan watch face khusus untuk Galaxy Watch Ultra. Tampilannya bakal berubah jadi warna merah, bila jam tangan ini tetap digunakan di malam hari atau kondisi yang gelap.
Prosesornya 3nm, fitur khusus outdoor lengkap
Samsung Galaxy Watch Ultra disokong oleh chipset 3nm Exynos W1000 yang lebih canggih. CPU-nya penta-core yang terdiri dari 1x Cortex A781 dengan clock-speed 1,6 GHz dan 4x Cortex A551 dengan kecepatan 1,5 GHz.
Samsung Galaxy Watch Ultra juga jadi smartwatch berbasis Wear OS 5 pertama yang ada di pasaran.
Menurut Samsung, prosesor yang baru tak cuma kencang, tapi juga menawarkan masa pakai baterai yang mengesankan. Klaimnya Taufiq, Galaxy Watch Ultra menawarkan masa pakai baterai sampai 100 jam pada mode Power Saving, atau 67 persen lebih awet dari Normal Mode.
Dari pengujian langsung, Samsung Galaxy Watch Ultra bisa bertahan digunakan selama 2-3 hari pemakaian normal.
Bicara soal BioActive Sensor, Samsung Galaxy Watch Ultra mendukung beberapa sensor penting, dari detak jantung, EKG, sampai oximeter darah. Kumpulan sensor di bagian bawah dikombinasikan dengan Galaxy AI, menciptakan analisa kesehatan dan kebugaran yang diklaim akurat.
Ada beberapa fitur penting dari Samsung Galaxy Watch Ultra. Jam tangan inig dapat melacak latihan triathlon atau latihan multi olahraga dalam satu sesi. Misalnya, berlari, berenang, sampai bersepeda, dimana peralihan mode latihannya bisa diganti via Quick Button.
Arloji ini juga mendukung Functional Threshold Power (FTP) untuk para pesepeda. Asalkan disambungkan ke power meter di sepeda, maka jam tangan dapat mengukur metrik secara lengkap saat pengguna bersepeda.
Samsung Galaxy Watch Ultra pun dilengkapi Emergency Siren untuk keamanan. Dengan menekan Quick Button selama 5 detik, jam tangan akan mengeluarkan suara 85 dB dengan jangkauan suara sampai 180 meter.
Fitur lainnya, analisis metrik menggunakan Galaxy AI yang berikan informasi secara akurat, perekaman detak jantung, sensor EKG, Sp02, hingga fitur GPS khusus dengan dukungan multi-band untuk memastikan lokasi pengguna tetap akurat.
Harga dan ketersediaan
Samsung Galaxy Watch Ultra dibanderol Rp8.999.000. Penjualan perdananya dilakukan pada 6 Desember mendatang, dimana Samsung memberikan promo senilai Rp2 juta untuk pembelian sampai 9 Januari 2025.