Home
/
Digilife

Google Bakal Blokir Iklan Video Mengganggu di Chrome

Google Bakal Blokir Iklan Video Mengganggu di Chrome

-

Siti Sarifah07 February 2020
Bagikan :

Uzone.id - Google baru-baru ini telah memperluas kebijakan iklannya ke ranah video. Saat video diputar terkadang pengguna browser Chrome akan diganggu dengan iklan. Namun ke depan, Google janji tak akan memfilternya.

Hal ini dilakukan Google sebagai upaya untuk mengikuti standard baru yang dibuat Coalition for Better Ads, yang berlaku untuk video dengan durasi delapan menit atau kurang, di desktop, mobile web dan in-app.

Standard baru ini akan menyaring iklan mid-roll, pre-roll, pods 31 detik atau lebih, yang tidak bisa di-skip setelah lima detik. Begitu juga dengan iklan display yang diletakkan di sepertiga tayangan video yang diputar, atau yang menguasai 20 persen tayangan video atau lebih.

Baca juga: Huawei P40 Gak Pakai Layanan Google?

"Chrome akan memperluas perlindungan pengguna dan akan berhenti menampilkan semua iklan di situs di negara manapun yang berulang kali menayangkan iklan mengganggu," ujar Product Manager Google, Jason James, dalam blog resmi Google, dikutip dari The Drum.

Standard baru ini akan mulai efektif berlaku pada 5 Agustus 2020. Yang menarik, kebijakan baru terkait video ini pun akan berlaku pada YouTube, yang kemarin baru saja menghasilkan USD15 miliar dari iklan.

Chrome, yang memilki pangsa pasar 70 persen di industri browser Amerika, saat ini sedang bersih-bersih iklan video kurang dari sebulan. Ini dilakukan setelah mereka mengumumkan akan menghapus Cookies dari pihak ketiga yang mengalami kenaikan pesat terhadap pemasar digital.

"Keputusan Google untuk menghentikan Cookie pihak ketiga lebih terkait dengan masalah privasi pengguna, sedangkan blokir iklan video di Chrome dimaksudkan untuk meningkatkan pengalaman yang lebih baik untuk pengguna," kata Kepala Strategi dan Bisnis AdColony, Matt Barash.

AdColony merupakan anggota untuk Coalition for Better Ads bersama dengan Facebook, Unilever, News Corp dan GroupM.

Publisher kecil, atau mereka yang melakukan iklan video invasif untuk cepat mencapai target, kemungkinan akan merasakan kerugian dari kebijakan Coalition for Better Ads ini.

populerRelated Article