Google Ajak Orang Tua untuk Tingkatkan Keamanan Digital
-
Foto Ilustrasi: Firmbee.com/Unsplash
Uzone.id -- Hidup di era serba digital seperti sekarang mendorong banyak orang tua di Indonesia agar semakin melek terhadap aktivitas digital, khususnya yang diakses oleh anak-anak. Aspek keamanan menjadi hal yang Google soroti kepada para orang tua di Indonesia.Sebagai bagian dari perayaan Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni, Google Indonesia mengajak para orang tua di Indonesia agar semakin rajin membicarakan keamanan online dengan buah hati.
“6 bulan belakangan ini, pencarian yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia itu terdiri dari 450 persen tentang ‘belajar dari rumah’, lalu paling tinggi adalah 5.600 persen tentang ‘cyber crime’. Dari sini, terungkap bahwa ada 42 persen orang di Indonesia menyebut ada tiga masalah yang sering membuat mereka khawatir,” ungkap Veronica Utami selaku Marketing Director Indonesia, Philippines, South East Asia YouTube & NBU at Google saat berbincang dengan beberapa awak media secara virtual, Rabu (30/6).
Dari penjelasan Veronica, tiga masalah yang kerap menggelayuti kekhawatiran orang tua di Indonesia adalah keamanan informasi anak, anak-anak menerima perhatian yang tidak diinginkan dari orang tak dikenal, dan anak-anak melihat konten yang tak pantas di internet.
Baca juga: Basmi Malware, 100 Miliar Aplikasi Dipindai Google Play Store Setiap Hari
Soal keamanan informasi anak biasanya erat kaitannya dengan peretasan akun hingga virus-virus jahat yang bisa merusak gadget. Kemudian perhatian yang tak diinginkan, bisa berada di ranah cyber bullying ataupun didekati oleh oknum yang memiliki maksud tak baik. Kemudian urusan konten, sudah pasti persoalan konten yang tak layak dikonsumsi oleh anak di bawah umur.
“Di Indonesia itu, sepertiga orang tua tidak pernah membicarakan keamanan online dengan anak, dan baru ada 66 persen orang tua yang pakai fitur keamanan keluarga online. Kami sebagai perusahaan teknologi yang berperan di dalam aktivitas digital, ingin kembali mengajak para orang tua agar terus melek dengan perkembangan digital seperti ini,” lanjut Veronica.
Ia menyebut soal kemampuan Two-Factor Authentication yang dapat digunakan di tiap akun digital, entah itu email maupun media sosial. Metode keamanan ini dapat dimanfaatkan agar akun tetap aman dan tak mudah dibobol.
“Itu semua juga dapat didukung dengan password manager. Sudah umum ya kalau sebaiknya kita itu jangan menggunakan satu password sama untuk semua akun. Biasakan pakai password unik yang sulit ditebak, dan kelola password tersebut di dalam layanan password manager,” kata Veronica lagi.
Baca juga: Google Ingatkan Pengguna Agar Tak Mudah Percaya Hasil Pencariannya
Veronica tak lupa menyebut untuk selalu gunakan fitur keamanan dan opsi terbaik yang disediakan tiap layanan online. Sebagai contoh, jika ingin memberikan suguhan video ke anak-anak, jangan lupa pilih YouTube Kids.
Pun begitu jika bingung aplikasi apa saja yang pantas dipakai oleh anak. Pengguna bisa pilih tab ‘Kids’ di Play Store.
“Yang paling penting, jangan lupa atur kendali aktivitas online anak, salah satunya bisa melalui Family Link dari Google. Aplikasi ini memungkinkan orang tua menetapkan aturan dasar penggunaan perangkat digital yang membantu anak saat belajar, bermain, dan jelajah dunia maya,” tutur Veronica.
Google Family Link dapat diunduh secara gratis dan membantu para orang tua untuk memantau aktivitas anak selagi berselancar di internet, hingga mengelola aplikasi yang mereka pakai. Orang tua juga bisa mengatur batasan waktu pemakaian sesuai kenyamanan masing-masing.
Dengan kata lain, Family Link dari Google ini hadir sebagai solusi agar orang tua tak kerepotan dalam mengatur kegiatan online anak dan tak ingin terlihat terlalu mengatur secara langsung. Tinggal sesuaikan batasan waktu, konten apa saja yang layak dikonsumsi, hingga batasan pemakaian perangkat.