Fakta Unik tentang Daging Sapi
Daging sapi dan segala bagiannya diolah jadi beragam menu masakan berbeda di banyak negara. Berikut beberapa fakta yang menarik untuk diketahui seputar daging sapi dari seluruh dunia, seperti dilansir dari laman Express.
Konsumsi sejak prasejarah
Konsumsi daging sapi tercatat sudah ada sejak masa prasejarah ketika manusia memburu auroch untuk dimakan. Auroch adalah hewan besar nenek moyang lembu yang punah pada 1627 dan spesies terakhirnya ditemukan mati di Polandia.
Aneka jenis
Rata-rata warga Inggris mengonsumsi 18,2 kilogram daging sapi dalam setahun. Ada 87 trah sapi pedaging yang dibiakkan peternakan seluruh Inggris tahun lalu, mayoritas adalah jenis sapi Limousin (29 persen) dan Aberdeen Angus (16 persen).
Beda olahan menu
Koki di Eropa dan Amerika Serikat cenderung menggunakan bagian khusus daging sapi menjadi steak, sementara Indonesia mengolahnya jadi sup konro dan rendang. Masyarakat Indonesia pun mengoptimalkan banyak bagian lain seperti lidah, hati, hidung, jeroan, dan buntut.
Has dalam dan has luar
Daging sirloin (has luar) dan tenderloin (has dalam) sering membingungkan pelanggan saat memilik menu steak. Bedanya, daging sirloin lebih keras tapi kandungan lemaknya sedikit, sementara tenderloin bertekstur lunak dengan kandungan lemak yang tinggi.
Disebut-sebut dalam sastra
Kata beef atau daging sapi digunakan pada salah satu pepatah unik Italia yang berbunyi "Ciuman tanpa kumis seperti "beef tanpa mustard". Pujangga Prancis juga mengibaratkan dongeng tanpa cinta sama hambarnya dengan daging sapi tanpa saus tersebut.
Produk selain daging
Selain daging, sapi juga dimanfaatkan susu dan kulitnya, di mana keseluruhan kulit dari seekor sapi cukup untuk membuat 18 bola sepak. Tapi hati-hati pada sapi yang masih hidup karena hingga 2015, Health and Safety Executive di Inggris mencatat 74 kasus kematian manusia karena sapi.