Home
/
Entertainment

Emma Watson sumbang 1,4 juta dolar AS lawan pelecehan seksual

Emma Watson sumbang 1,4 juta dolar AS lawan pelecehan seksual
Sella Panduarsa Gareta19 February 2018
Bagikan :

Aktris asal Inggris Emma Watson baru-baru ini menyumbangkan 1 juta pound atau lebih dari 1,4 juta dolar AS ke Dana Keadilan dan Persamaan untuk kampanye anti-pelecehan seksual.

Pengumpulan Dana Keadilan dan Kesetaraan tersebut digerakkan oleh sekitar 200 wanita di industri hiburan Inggris dan juga aktivis untuk membantu wanita melawan pelecehan seksual, diskriminasi dan penganiayaan di semua bidang pekerjaan.

"Time's Up! Waktunya habis untuk pelecehan seksual, intimidasi, pelecehan dan kurangnya representasi dan persamaan," kata Watson dalam sebuah video yang diposkan di akun Twitter-nya.

Gerakan Time's Up yang berbasis di Hollywood menyerukan berakhirnya pelecehan setelah terjadi tuduhan pelecehan seksual produser film terkenal Harvey Weinstein tahun lalu.

Watson telah bergabung dengan bintang lain yang berinisiatif memberikan sumbangan, termasuk Emma Thompson, Keira Knightley dan Tom Hiddleston.

Dengan target dana sebesar 2 juta pound atau 2,8 juta dolar AS, inisiatif tersebut telah mengumpulkan lebih dari 1,5 juta pound 2,1 juta dolar sejak diluncurkan empat hari lalu.

Sumbangan yang masuk tersebut mayoritas berasal dari 200 orang, yakni beberapa wanita yang menandatangani sebuah surat terbuka dan diterbitkan di harian Inggris The Guardian, Sabtu, yang meminta masyarakat untuk menyumbangkan dana tersebut.


"Semua orang bisa membuat perbedaan dengan menggunakan panggung, suara dan kekuatan Anda sebagai pembuat perubahan," kata surat itu.

Aktris yang menandatangani surat tersebut mengenakan pakaian hitam pada upacara British Academy Film Awards, Minggu.

Tujuannya, untuk menunjukkan dukungan terhadap gerakan Time's Up, seperti yang mereka katakan dalam surat tersebut, menyusul langkah serupa oleh bintang Amerika di Golden Globe Awards pada bulan Januari untuk meningkatkan kesadaran akan ketimpangan gender. Demikian Kantor Berita Xinhua.

populerRelated Article