Dunia Was-was Resesi, Apa Strategi Grab untuk Pasar Indonesia?
Foto: Gedung Grab (Dok. Grab)
Uzone.id - Krisis ekonomi global terus menjadi ‘hantu’ bagi berbagai pihak. Di Indonesia, Presiden Joko Widodo juga sempat menyebut kalau kondisi ekonomi tahun 2023 akan gelap gulita.
Semua industri termasuk perusahaan teknologi tentu akan menyiapkan diri menghadapi kondisi apapun, termasuk resesi yang akan terjadi. Kondisi menantang sebelumnya juga telah dialami startup, salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang terjadi 2020 lalu.Menanggapi isu resesi yang terus dibicarakan dan ditakutkan warga dunia, Grab sebagai salah satu startup dengan berbagai layanan seperti ride hailing, pengiriman makanan, finansial dan lainnya menyatakan kalau mereka akan terus melayani pasar Asia Tenggara selama 5, 10 bahkan 50 tahun ke depan.
“Tujuan kami sejak awal adalah membangun bisnis berkelanjutan yang tangguh, dapat beradaptasi dan tumbuh dalam kondisi apapun, termasuk dalam kondisi disrupsi teknologi,” ungkap Mayang Schreiber, Chief Communications Officer, Grab Indonesia kepada Uzone.id.
Baca juga: Naik GrabCar dan GrabBike Bisa Bayar Pakai i.saku
Dengan berbagai kondisi dan tantangan kedepannya, Grab Indonesia optimis bahwa industri Indonesia memiliki potensi besar untuk bertumbuh.
“Kami percaya industri Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus bertumbuh,” tegasnya.
Ia melanjutkan, "dengan kinerja bisnis kami yang solid dan diversifikasi model bisnis, kami akan terus fokus pada misi kami, memastikan bisnis yang berkelanjutan, dan path to profitability."
Grab terus melanjutkan langkah sesuai misi Grab for Good, mereka berupaya memberikan dampak positif dan meningkatkan kualitas hidup jutaan orang di Indonesia melalui teknologi, dimana teknologi ini tak terlepas dari berbagai tantangan.
Sebut saja kondisi COVID-19 yang melanda beberapa tahun lalu dimana semua harus beradaptasi dengan keadaan yang ada, startup pun harus terus survive dalam keadaan genting tersebut dengan menghadirkan berbagai strategi baru.
Baca juga: Ancaman Resesi 2023, Gimana Nasib Pendanaan ke Startup?
“Seperti contoh, saat pandemi melanda, kami harus gesit dan cepat menangkap peluang terkait kebutuhan para mitra dan konsumen yang bergeser, untuk kemudian menghadirkan solusi yang tepat melalui pemanfaatan teknologi,” tambah Mayang.
Beberapa inisiatif yang dihadirkan oleh Grab saat pandemi yaitu GrabMart yang mendukung pedagang tradisional untuk memperluas akses konsumen secara digital dikala keterbatasan ruang gerak saat pandemi dan juga perluasan layanan pengiriman GrabExpress, GrabMart, dan GrabJastip.
“Kami juga terus mendorong pertumbuhan bisnis melalui berbagai inisiatif strategis, seperti program promo berlangganan GrabUnlimited, GrabForBusiness, hingga kemitraan lokal - mulai dari UMKM hingga pelaku usaha lainnya,” tutupnya.