Home
/
Digilife

Donasi Online Palsu hingga Deepfake Makin Marak di 2024?

Donasi Online Palsu hingga Deepfake Makin Marak di 2024?

Ilustrasi foto: Freepik

Vina Insyani06 December 2023
Bagikan :

Uzone.id – Perusahaan siber, Kaspersky memprediksi ada beberapa modus kejahatan siber yang akan ramai terjadi di tahun 2024 nanti. Modus-modus ini akan banyak dihadapi masyarakat di dunia digital, termasuk platform media sosial.

Prediksi tersebut menunjukkan berbagai tantangan dimana penjahat siber semakin memanfaatkan topik dan isu yang sedang banyak dibicarakan masyarakat dunia, mereka juga mencari celah dari teknologi-teknologi baru yang menjadi tren tahun depan.

“Dunia penipuan bersifat dinamis, dan para penipu terus-menerus merancang skema baru. Tetap waspada, karena taktik baru mungkin muncul, dan mempertahankan sikap proaktif tetap menjadi pertahanan terkuat Anda melawan ancaman yang terus berkembang ini,” kata Anna Larkina, pakar keamanan dan privasi Kaspersky.

Berikut beberapa modus kejahatan siber yang diprediksi akan marak terjadi di tahun 2024.

Penipuan berkedok amal

Menurut PBB, tahun ini adalah tahun dengan tingkat konflik kekerasan global paling tinggi setelah Perang Dunia II. 

Konflik ini ditambah dengan dampak jangka panjang pandemi dan bencana iklim yang terus berlanjut. Meningkatnya konflik di dunia nyata juga membuat banyak pihak tergerak untuk memberikan bantuan materi.

Hal ini menjadi celah baru bagi penjahat siber untuk melakukan penipuan berkedok amal dengan memanfaatkan niat baik warga dunia.

“Menjelang tahun 2024, kami memperkirakan akan terjadi peningkatan signifikan dalam penipuan semacam ini, yang memanfaatkan dampak luas dari krisis global,” kata Kaspersky dalam keterangannya, Senin lalu, (04/12).

Deepfake suara ikut meningkat

Setelah deepfake gambar dalam bentuk video dan foto menjadi hal yang lumrah, penjahat siber kini bergerak ke cara baru yaitu memanfaatkan deepfake suara.

Hal ini didorong oleh API Text-to-Speech (TTS) OpenAI baru-baru ini, AI ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan ucapan mirip manusia sehingga mudah saja bagi penjahat siber untuk melakukan penipuan suara lewat teknologi ini.

Kaspersky menemukan fakta kalau penipu-penipu ini berpotensi mengeksploitasi teknologi ini untuk menciptakan konten penipuan yang lebih meyakinkan dan mudah untuk diakses oleh mereka.

Penipuan situs film-film populer

Lagi-lagi, penjahat siber menggunakan celah popularitas film untuk menjebak korbannya. Tahun 2024, film-film populer akan dirilis. Namun disaat yang bersamaan, aksi mogok dan boikot juga kemungkinan akan berlanjut.

Penjahat siber memanfaatkan momentum ini untuk menyediakan akses ‘eksklusif’ untuk menyaksikan film-film ini. Cara ini menciptakan lingkungan ideal bagi penjahat siber untuk membuat situs phishing.

Tak hanya film, game-game populer juga menjadi sasaran situs phishing palsu dengan skema melibatkan kunci pre-order dan harga game yang lebih murah, serta promo-promo lainnya.

Oleh karena itu, perlunya beberapa hal untuk menjaga diri sendiri dari penipuan siber yang semakin cerdas. Beberapa diantaranya dengan mengedukasi diri sendiri, tetap waspada pada situs-situs pihak ketiga, jangan asal berbagi informasi pribadi dan hanya percaya pada sumber terpercaya.

populerRelated Article