Diejek Pengguna Tesla, Elon Musk Akui Garap Mobil Self-Driving Sulit
Tesla Model3 (Foto: Meyka / Uzone.id)
Uzone.id - Elon Musk akhirnya mengakui bahwa betapa sulitnya mengembangkan mobil self-driving yang aman dan andal. Hal itu diucapkan Musk saat menanggapi seorang pengguna Tesla yang menulis di Twitter bahwa Tesla belum memberikan pembaruan perangkat lunak Full Self-Driving (FSD) Beta version 9 yang dijanjikan.Seperti dikutip Uzone.id dari The Verge, Musk sendiri punya sejarah panjang yang terlalu menjanjikan, di sisi lain Tesla punya kekurangan di perangkat lunak Full Self-Driving.
Dia melakukannya pada tahun 2018 ketika dia berjanji bahwa V9 (Versi 9) yang telah lama ditunggu-tunggu akan mulai meluncur pada bulan Agustus.
BACA JUGA: Kominfo dan Polri Telusuri Kreator Ikon Mirip Ka'bah di Fortnite
Kemudian, Musk melakukannya lagi pada tahun 2019. Dia mengatakan bahwa "setahun dari sekarang" akan ada "lebih dari satu juta mobil dengan Full Self-Driving, perangkat lunak, semuanya."
Lalu, Musk kembali menjanjikan pada akhir pekan lalu dengan menulis di Twitter "FSD 9 beta akan segera dikirimkan. Saya bersumpah!"
Dia menambahkan bahwa secara umum, mengemudi self-drifing adalah masalah yang sulit, karena membutuhkan AI.
Haha, FSD 9 beta is shipping soon, I swear!
— Elon Musk (@elonmusk) July 3, 2021
Generalized self-driving is a hard problem, as it requires solving a large part of real-world AI. Didn’t expect it to be so hard, but the difficulty is obvious in retrospect.
Nothing has more degrees of freedom than reality.
Tidak ada indikasi Tesla menguji versi beta dari fitur bantuan autopilot kepada pelanggan untuk kepentingan pengumpulan data dan mengatasi bug apa pun dalam sistem.
Pelanggan Tesla pun sebagian besar tak masalah dengan hal itu, dan malah memohon untuk masuk daftar putih versi Full Self-Driving saat ini.
Meskipun kendaraan Tesla terus-menerus gagal memenuhi syarat mobil self-driving.
Tesla bahkan mengatakan bahwa Autopilot-nya aman. Tesla merilis laporan triwulanan dengan data yang dilaporkan dengan selektif sebagai bukti.
Namun, sebenarnya itu butuh masukan dari pengemudi agar sistem bisa bekerja dengan baik.
Perusahaan kendaraan otonom seperti Waymo sebenarnya telah mempunyai kendaraan tanpa pengemudi dan memberikan tumpangan kepada penumpang.
Seperti layaknya mobil otonom, Waymo menggunakan kombinasi sensor yang berbeda, seperti radar, lidar, dan kamera untuk memastikan ada redundansi jika terjadi kegagalan sistem. Sementara itu, Tesla baru-baru ini beralih ke sistem penginderaan khusus kamera.