Dibanding Korea Selatan, Ini Kekurangan Industri Film Indonesia
Mira Lesmana. (Foto: Uzone.id/Birgitta Ajeng)
Uzone.id - Industri film Indonesia sedang berkembang setelah sempat mati suri. Mira Lesmana, produser film kenamaan Tanah Air juga mengatakan bahwa memang banyak film-film lokal yang bagus dalam beberapa tahun ini.“Namun tidak bisa dipungkiri pula bahwa masih banyak film yang tidak bagus,” ujarnya selepas press screening film Bebas, di Plaza Senayan XXI, Jakarta Pusat, Rabu (18/9).
Baca juga: Tayang 3 Oktober, Ini Deretan Fakta Film ‘Bebas’ yang Perlu Kamu Tahu
Menurut perempuan yang memproduseri film Bebas yang akan tayang 3 Oktober itu, sudah banyak pihak yang bersedia untuk memodali, layar yang disediakan berbagai bioskop juga bertambah.
Hanya saja, Mira mengatakan bahwa yang menjadi kekurangan adalah sumber daya manusia dan skill.
“Yang kurang kalau menurut saya, SDM, skill, dan itu sebenarnya dari dulu saya selalu bilang. Ketika industri mau dimajukan harus ada education-nya dulu,” ujarnya.
Baca juga: Asyik! Habis Militer, Lee Min Ho Comeback ke Drakor
Mira menjadikan Korea Selatan sebagai contoh. Negeri Ginseng tersebut juga sempat mengalami kemandekan industri film di masa lalu.
“Tapi ketika mau diusahakan untuk maju, yang mereka lakukan pertama kali adalah mendirikan sekolah-sekolah film di berbagai tempat di seluruh Korea, sehingga sampai sekarang mereka berkualitas sekali karena ada tempat buat belajar,” ungkap perempuan yang juga memproduseri film fenomenal Ada Apa Dengan Cinta? (2002).
Baca juga: Resep Minuman Starbucks Ini Ternyata Ada Sejak 16 Tahun Silam
Sementara di Indonesia, tempat-tempat belajar untuk pembuata film, terutama penulisan skenario masih minim.
“Sementara kita mulai tumbuh tempat-tempat belajar tapi tidak se-rapid, justru sekarang ironisnya tidak se-rapid dana yang ada. Terutama kalau menurut saya penulisan skenario,” ujar Mira.