Destinasi Wisata di Ciwidey Tutup karena Cuaca Ekstrem, Wisatawan Kecewa
Sejumlah destinasi wisata di kawasan wisata terpadu Ciwidey Kabupaten Bandung, terpaksa tutup sementara waktu, sejak Sabtu 2 Desember 2017. Hal itu dilakukan menyusul masih terjadinya cuaca ekstrem disertai angin kencang. Akibatnya, pengelola lokasi wisata harus kehilangan omzetnya hingga puluhan juta rupiah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, lokasi wisata yang terpaksa menghentikan aktivitasnya karena angin kencang yang masih terjadi. Diduga, cuaca ekstrem yang terjadi ini merupakan dampak dari terjadinya Siklon Tropis Dahlia. Para pengunjung pun harus menelan kekecewaannya karena tidak bisa menghabiskan waktu liburannya bersama keluarga di lokasi wisata pilihannya.Di kawasan destinasi wisata terpadu Ciwidey, tempat wisata yang terpaksa menutup lokasi wisatanya di antaranya Kawah Putih, Rancaupas, Pemandian Air Panas Cimanggu, dan Pemandian Air Panas Ciwalini. Para pengelola di masing-masing lokasi wisata, memasang papan pemberitahuan bertuliskan “Mohon Maaf Kami Tutup Sementara” dan dihalangi reruntuhan ranting pohon tumbang akibat angin kencang.
Para pengunjung pun harus rela menelan kekecewaannya karena tidak bisa menikmati suguhan unggulan dari masing-masing lokasi wisata tersebut. Untuk mengobati kekecewaannya, para pengunjung ini hanya bisa berfoto ria di depan gerbang tempat wisata yang menjadi tujuan mereka, baik swafoto maupun foto grup.
Wisatawan kecewa
Seperti halnya dilakukan rombongan wisatawan asal Kota Bekasi yang saat itu hendak mengunjungi Kawah Putih. Karena lokasi wisata Kawah Putih tutup sementara, para wisatawan ini hanya bisa menghabiskan waktu mereka berfoto di depan tugu utama sebelum masuk kawasan Kawah Putih yang bertuliskan “Kawah Putih”. Demikian pula dilakukan para wisatawan lainnya yang harus berbalik arah dengan tangan hampa karena tidak bisa menghabiskan waktu libur panjangnya menikmati keindahan Kawah Putih.
“Kecewa sih, habis mau bagaimana lagi. Saya rasa alasan pengelola tidak menerima pengunjung juga untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan karena kondisi cuacanya yang cukup ekstrem dang angin kencang,” ungkap Lolita Novianti (21), seorang wisatawan asal Kota Bekasi.
Sebetulnya, dia sangat menantikan momen libur panjang seperti saat ini untuk berlibur. Akan tetapi, karena kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan, dirinya terpaksa mencari alternatif liburan lainnya yang masih aman.
“Daripada kami datang jauh-jauh tetapi tidak bisa berlibur. Jadinya (tujuan berlibur) yang ada di sekitar sini saja, paling ke kebun teh menikmati hamparannya yang hijau dan lokasinya tidak jauh dari sini (Kawah Putih). Liburan murah meriah,” tutur karyawati sebuah bank swasta nasional di Kota Bekasi itu.
Saat dikonfirmasi, pengelola Kawah Putih Hendri mengatakan, sejak terjadinya angin kencang dan cuaca ekstrem yang terjadi ini, pihaknya terpaksa menutup tempat wisata. Akibatnya, lanjut Hendri, pihaknya harus rela kehilangan omzet sekitar Rp 50 juta/hari saat libur panjang seperti saat ini.
“Kami tidak ingin mengambil risiko terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan. Kami tutup sementara karena cuaca ekstrem ini sejak kemarin (Jumat,1 Desember) sore. Banyak pohon tumbang tertiup angin kencang. Bahkan beberapa kios di sekitar kawasan (Kawah Putih) yang rusak tertimpa pohon yang tumbang. Tidak ada korban saat pohon itu menimpa kios pedagang karena sudah ditinggalkan pemiliknya sebelum kejadian pohon tumbang itu,” ungkap Hendri.***