Dear Pabrikan Mobil, Cacat Produksi Bukan Aib Selama Bertanggung Jawab
Uzone.id - Beberapa tahun lalu, ketika satu pabrikan mengumumkan kampanye perbaikan karena produknya cacat produksi, pasti jadi backfire yang malah mencoreng image dari merek.
Gak heran, masih banyak pabrikan mobil atau motor di Indonesia yang bahkan sampai hari ini pun masih menganggap recall sebagai sesuatu yang buruk.Sehingga gak jarang, mereka bergerak secara pasif dan gerilya ketika menemukan kasus salah satu produknya cacat produksi. KOnsumen dihubungi diam-diam, bahkan parahnya, kalau tidak ada komplain, maka tidak ada action.
BACA JUGA: Perang Diskon Mobil Nissan, Suzuki, Mitsubishi pada Juli 2020
Tapi itu masa lalu, karena zaman now, yang namanya recall bukan lagi sebagai aib. Justru, recall ada bentuk tanggung jawab sebuah pabrikan terhadap konsumen loyalnya.
Honda mulai terbuka dan kerap mengumumkan kampanye perbaikan. Pun begitu dengan Mitsubishi. Dan termasuk yang menimpa unit Daihatsu GranMax dan Luxio yang bermasalah pada bagian connecting rod yang menyebabkan mesin mati mendadak.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM ) pun menggelar recall untuk model minibus dan pikap andalannya ini.
“Recall sudah bukan lagi dianggap aib di Indonesia,” tutur Hendrayadi Lastiyoso, Division Head Marketinbg & CR Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation.
“Justru recall dilihat sebagai suatu hal yang positif, artinya brand benar-benar memperhatikan kualitas dari produk-produknya,” tambahnya.
Saat ini Daihatsu tengah menggelar recall campaign pada unit GranMax dan Luxio untuk produksi Maret 2018-April 2019 dengan total unit yang terimbas program mencapai 36.915 unit.
Sejak pengumuman recall, tercatat sudah sebanyak 9.034 unit mobil yang diperbaiki. Artinya sudah mencapai 24% dari total jumlah yang masuk ke program recall yang mencapai jumlah 36.915 unit.
Pencapaian angka 24% selama 8 bulan program berjalan ini ternyata merupakan pencapaian tersendiri dari PT ADM.
Tonton juga VIDEO Test Drive Honda Accord: