Home
/
Lifestyle

Daripada Menghindari, Ini 5 Langkah Tepat Mengatasi Konflik dengan Pasangan

Daripada Menghindari, Ini 5 Langkah Tepat Mengatasi Konflik dengan Pasangan
Birgitta Ajeng26 June 2018
Bagikan :

Uzone.id-Konflik merupakan sesuatu yang wajar dalam sebuah hubungan asmara. Saat konflik datang, ada beberapa orang yang berusaha keras untuk menghadapinya. Namun, ada pula yang justru menjauhi konflik sebisa mungkin.

Daripada lelah menghindari konflik dengan pasangan, kamu lebih baik belajar menanganinya. Menurut  Pingkan C. B. Rumondor, M. Psi., psikolog di Jakarta, berikut ini lima langkah tepat mengatasi konflik dengan pasangan.

Mulai dengan lemah lembut

Konflik dengan pasangan tidak sama dengan mengajak ribut atau menantang pasangan untuk bertengkar. “Kamu bisa, kok, berbicara tentang hal yang tidak kamu suka (atau tidak setuju) dengan lemah lembut,” tulis Pingkan dalam sebuah postingan di Instagram.

Mulailah pembicaraan tentang perbedaan pendapat dengan mengungkapkan perasaan diri sendiri. Contoh kalimat yang bisa kamu katakan: “Waktu kamu telat menjemput aku kemarin, aku kesal karena menunggu lama dan kamu tidak ada kabar. Lain kali, boleh enggak, kalau telat, kabarin aku dulu, ya, sayang.

Baca: Pernikahan Bisa Membantu Melindungi Tubuh dari Penyakit Jantung

Sebelum melakukan langkah ini, kamu memerlukan persiapan. Kamu bisa menenangkan diri sendiri terlebih dahulu, lalu mencari kondisi santai, kemudian kamu perlu memastikan bahwa kamu tahu apa yang kamu rasakan dan inginkan. Terakhir, kumpulkan fakta. Ingat, fakta bukan asumsi tentang situasi, apalagi judgement tentang pasangan.

via GIPHY

Mencoba memperbaiki dan mendengarkan pasangan

Kalau sudah mencoba memulai dengan lembut, tetapi keadaan makin memanas, kamu dapat mencoba memperbaiki dan mendengarkan pasangan. Maksud memperbaiki bukan memperbaiki diri secara keseluruhan. Tentu butuh waktu lama untuk hal itu.

Yang dimaksud dari memperbaiki, yaitu hal-hal kecil yang bisa memperbaiki situasi saat ini dengan pasangan dan dapat mencegah pasangan terjerumus ke pertengkaran yang lebih parah.

Contoh hal kecil yang bisa dilakukan, antara lain time out atau stop action (time out berbeda dengan ngambek. Tujuan time out adalah untuk menenangkan diri, sementara ngambek bertujuan menunjukkan kemarahan pada pasangan), mengakui kesalahan, meminta maaf, dan mengungkapkan perasaan seperti tahap pertama.

Menenangkan diri sendiri dan pasangan

Salah satu cara memperbaiki adalah dengan menenangkan diri sendiri dan pasangan. Mengapa demikian? Menurut Pingkan, dalam situasi konflik yang memanas, tubuh mengeluarkan reaksi stres. Tubuh kita bersiap untuk fight or flight (jantung berdetak lebih keras dan otot menegang).

Baca: 4 Hal yang Bikin Kamu Sering Terbangun di Tengah Malam

Akibatnya, kamu menjadi sulit berpikir jernih. Karena itu, tubuh perlu ditenangkan terlebih dahulu, supaya bisa berpikir lebih jernih. Dengan demikian, kamu dan pasangan bisa berusaha menemukan solusi, bukan malah saling menyakiti.

Untuk tetap tenang di situasi yang memanas tentu tidak mudah. Tetapi, demi menjaga kehangatan hubungan, kamu perlu mencoba beberapa langkah yaitu, menarik napas panjang. Kemudian, bilang ke pasangan bahwa kamu membutuhkan time out dan akan bisa mengobrol lagi setelah satu jam (bukan setelah beberapa hari, ya).

Setelah itu, kamu bisa memeluk atau minta dipeluk (jika memungkinkan). Lalu, alihkan fokus dari pasangan untuk sementara.

via GIPHY

Kompromi

Tujuan dari kompromi adalah mencari jalan tengah. Dalam kompromi, jangan lupa saling menghargai. Proses kompromi tidak kalah penting dari hasil. Dalam berdiskusi, usahakan bicara bergantian.

Baca: Mengisi Akhir Pekan Bersama Keluarga di Scientia Square Park Tangerang

“Buat yang lagi bicara, jangan lupa tahap pertama, yaitu mulai dengan lemah lembut. Bila sedang mendengarkan, kamu perlu memperhatikan, mengulangi, dan hindari memotong,” tulis Pingkan.

Kalau sudah sampai di titik tengah, kamu dan pasangan bisa bersepakat. Hasilnya mungkin tidak persis seimbang, tetapi yang penting kedua belah pihak merasa dihargai dan didengarkan.

Mengungkapkan keluhan agar tidak menumpuk

Tumpukan keluhan ke pasangan bisa menggerogoti kebahagiaan dan kelanggengan hubungan. Maka, ungkapkan keluhan secara berkala. Mungkin tidak setiap hari, tetapi bisa setiap minggu. Ada cara mengungkapkan keluhan agar terdengar lebih nyaman.

Daripada mengkritik pasangan, kamu lebih baik mengubahnya menjadi permintaan. Daripada mengatakan, “Kamu sibuk banget sampai tidak punya waktu untuk aku,” kamu lebih baik mengatakan, “Aku sedih karena sudah dua minggu tidak ada waktu mengobrol berduaan saja sama kamu. Bagaimana kalau Sabtu ini kita makan malam berdua?

Intinya, kamu tetap mengungkapkan keluhan, namun sudah diolah menjadi permintaan.

Baca: Berwisata Kuliner Sambil Menikmati Keindahan Sungai Cikeas di Ah Poong Sentul

populerRelated Article