Daftar Mobil Listrik Pakai Baterai LFP di RI: Wuling, BYD, Chery
Uzone.id - Ramai dibicarakan saat debat Cawapres, Minggu (21/1) menyoal baterai untuk mobil listrik berjenis lithium iron-phosphate (LFP) yang disebut menjadi alternatif dari baterai berbahan baku nikel (NMC).
Lalu bagaimana kondisinya di Indonesia? Apakah sudah ada mobil-mobil listrik yang menggunakan baterai berjenis LFP? Ternyata sudah ada.Tercatat, setidaknya sejauh ini ada tiga merek mobil listrik yang menggunakan baterai LFP di Indonesia. Pertama ada Wuling, kemudian Chery dan terbaru adalah BYD.
Ketiga pabrikan tersebut sudah menggunakan baterai LFP untuk semua mobil-mobilnya yang dijual di Tanah Air. Wuling misalnya, Baik Wuling Air ev maupun Wuling BinguoEV keduanya menggunakan baterai LFP dengan rating IP67.
Baterai LFP pada Wuling BinguoEV memiliki kapasitas 31,9 kWh (versi 333 Km) dan 37,9 kWh (versi 410 km). Sementara baterai LFP pada Wuling Air ev kapasitasnya 26,7 kWh (Long Range) dan 17,3 kWh (Standar Range dan Lite).
Chery dengan OMODA E5 juga menggunakan baterai LFP dengan kapasitas 61 kWh yang menggerakkan motor listrik pada roda depan.
Mobil listrik ini diklaim bisa menghasilkan jarak tempuh hingga 430 Km, dan mampu berakselerasi dari 0-100 Km per jam dalam waktu 7,6 detik.
OMODA E5 ini juga didukung oleh pengisian daya cepat 110 kW DC yang memungkinkannya mengisi daya dari 30-80 persen hanya dalam 28 menit.
Selain itu, mobil ini juga diklaim memiliki tenaga maksimum 204 hp dan torsi tertinggi 340 Nm. Sementara itu untuk konsumsi energinya berada pada kisaran 15 kWh/100 km.
Sementara BYD, menggunakan baterai LFP untuk BYD Seal, Dolphin dan Atto 3. BYD menyebutnya sebagai Blade Battery, yang diklaim bisa tanah sampai 1,2 juta kilometer.
punya dua powertrain, pertama dibekali baterai 82,5 kWh yang diklaim bisa berjalan sejauh 570 km, mengandalkan satu dinamo penggerak, atau tunggal bertenaga 230 kW atau setara 313 hp.
Sedangkan varian penggerak empat roda memiliki dua dinamo, pada roda depan bertenaga 160 kW, dan roda belakang 230 kW. Secara gabungan BYD Seal itu bisa memuntahkan tenaga 390 kW, atau setara 522,9 hp.
Sedangkan BYD Dolphin untuk pasar Indonesia tersedia dalam dua pilihan kapasitas, yakni 44,9 kWh dan juga 60,48 kWh.
Untuk varian baterai 44,9 kWh memiliki jarak tempuh mencapai 410 km dan motor listriknya bertenaga 176 hp.
Sementara varian baterai 60,48 kWh memiliki jarak tempuh yang diklaim mencapai 490 km dan memiliki motor listrik dengan tenaga sebesar 201 hp dan torsi 410 Nm.
Terakhir BYD Atto 3 yang terdiri dari dua tipe, untuk tipe Standard Range baterainya berkapasitas 49,92 kWh, sementara versi Extend Range berkapasitas 60,48 kWh.
Di atas kertas, BYD Atto 3 Standard Range bisa menjangkau jarak 410 km. Sedangkan tipe Extend Range lebih jauh lagi, mencapai 480 km.
Untuk pengecasan, BYD Atto 3 punya fitur charging AC dan DC. Untuk charging AC pakai port Type 2. Sedangkan charging DC pakai port CCS 2.
Tipe Standard Range bisa dicas dengan daya sampai 70 kW, sementara Extend Range bisa mencapai 80 kW.
"Penggunaan lithium iron-phosphate (LFP) sebagai bahan katoda, menawarkan level keamanan yang jauh lebih tinggi dibanding baterai konvensional lithium-ion. LFP secara alami memiliki stabilitas suhu yang sempurna dan substansi bebas cobalt. LFP juga merupakan bahan yang sangat tangguh," demikian pernyataan BYD pada situs resminya.