icon-category Health

Mengenal Jenis-jenis Teh Paling Populer di Dunia

  • 17 Sep 2019 WIB
Bagikan :

Teh adalah salah satu jenis minuman yang populer di Indonesia. Di samping rasanya yang nikmat, teh juga mengandung manfaat baik untuk tubuh. Apalagi teh memiliki beragam jenis yang bisa Anda pilih dengan selera masing-masing.

Melihat manfaat kesehatannya, tak heran jika aktivitas minum teh pun menjadi sebuah kebiasaan. Salah satunya kebiasaan ngeteh seperti yang dilakukan masyarakat Pantura, yakni Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang. Mereka menggunakan teh melati yang diseduh di dalam poci yang terbuat dari gerabah.

Di Indonesia, teh melati merupakan jenis yang paling umum dikonsumsi. Namun ternyata ada banyak jenis lain dan disukai banyak orang. Berikut jenis-jenis teh terpopuler di dunia.

Teh Barley

Teh Barley merupakan minuman wajib di China, Jepang, dan Korea. Masyarakat Jepang menyebutnya dengan nama mugicha, sedangkan di Korea disebut boricha.

Teh Barley terbuat dari gandum yang dipanggang dan direbus selama 20 menit. Teh yang memiliki rasa sedikit pahit ini populer sebagai minuman musim panas dan biasanya disajikan secara dingin dengan menambahkan es.

Teh Hitam

11 Teh Paling Populer di Dunia [EBG]Teh hitam merupakan salah satu varian teh yang paling populer di dunia. (Istockphoto/OlegKov)

Teh hitam menjadi teh yang paling populer di dunia, terutama di Inggris dan Irlandia. Fakta menunjukkan sekitar 165 juta cangkir teh hitam dikonsumsi oleh orang Inggris setiap hari. Selain di Inggris, teh hitam juga dikenal di China sebagai teh merah.

Teh yang umumnya diproduksi di China, India, dan Sri Lanka ini menghasilkan rasa teh yang bermacam-macam tergantung daerah budidayanya. Hal ini dipengaruhi oleh teknik produksi yang berbeda di berbagai daerah. Misalnya, di Sri Lanka teh hitam berwarna kuning madu hingga cokelat merah anggur, dan memiliki rasa rempah-rempah.

Sementara teh hitam China memiliki rasa yang kuat dan sedikit pahit, sehingga banyak orang menikmati teh hitam dengan menambahkan sedikit susu.

Teh hitam membutuhkan proses produksi yang panjang. Pertama, daun teh hitam dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah itu daun akan menjadi layu dan digulung untuk menghancurkan sel-sel yang dapat menyebabkan daun cepat teroksidasi.

Untuk mempercepat proses oksidasi, dilakukan di ruangan yang panas untuk mengubahnya menjadi warna merah atau cokelat tua.

Teh Hijau

11 Teh Paling Populer di Dunia [EBG]Teh hijau biasanya menjadi incaran bagi mereka yang tengah diet. Teh hijau dinilai bisa membantu pembakaran lemak menjadi energi. (Foto: Pixabay/Unsplash)

Teh hijau yang juga merupakan salah satu teh populer di antara beragam jenis teh di dunia, dikenal memiliki segudang manfaat. Teh ini berasal dari China dan telah populer selama ribuan tahun lalu.

Berbeda dari teh hitam yang didominasi dunia Barat, teh hijau ini lebih digemari oleh masyarakat timur. Mengonsumsi teh hijau secara rutin dipercaya bermanfaat mengurangi risiko kanker, mengurangi tekanan darah, mengurangi resistensi insulin, dan biasa dikonsumsi untuk orang yang sedang diet.

Perlu diperhatikan, minuman dengan versi latte di kedai kopi tidak bisa dianggap sehat. Biasanya minuman tersebut mengandung sekitar 10 sendok teh gula.

Teh hijau dibuat dengan membiarkan daunnya layu setelah dipetik guna mengurangi kadar air yang ada pada daun. Proses selanjutnya, daun teh dikukus untuk lanjut ke proses pengeringan. Teh hijau memiliki kandungan kafein lebih sedikit dari kopi. Karena tidak melewati proses oksidasi, rasa yang dikeluarkan pun lebih halus.

Teh hijau banyak memiliki variasi yang populer, seperti gunpowder (bubuk mesiu), matcha, genmaicha, dan sencha.

Perbedaan matcha dengan teh hijau murni adalah dari segi produksi. Disebut mesiu karena daun teh digulung menyerupai peluru. Matcha dibuat dengan menggiling daun teh hijau menjadi bubuk halus. Genmaicha merupakan campuran teh hijau dengan biji-bijian panggang seperti beras merah. Sementara sencha diproduksi tanpa proses penggilingan dan menjadi varian paling populer di Jepang.

Perbedaan mendasar teh hijau Jepang dan China yakni metode pengolahannya. Teh hijau Jepang dikukus untuk mempertahankan rasa nabati, sedangkan teh hijau Cina diproses dengan cara dipanggang menggunakan wajan.

Warna dari teh hijau asli biasanya hijau muda atau agak kuning. Sedangkan matcha berwarna hijau limau yang cerah. Teh sencha berwarna hijau muda dengan aroma buah yang segar. Genmaicha memberikan aroma khas panggangan guna untuk menyeimbangkan rasa astringen dari teh hijau.

Teh Putih

Jika teh hitam dikenal sebagai teh yang pekat, teh putih memiliki karakter rasa yang paling ringan dan melegakan. Teh putih cocok dikonsumsi orang dengan sensitif lambung karena memiliki kadar kafein yang rendah.

Teh putih didapatkan dari hasil memetik daun teh yang berusia masih sangat muda. Selain itu tidak menjalani proses penggulungan atau oksidasi, sehingga memiliki rasa yang ringan. Meski begitu, nutrisi dan kandungan polifenol yang dimiliki teh putih dan teh hijau masih sama.

Teh Chamomile

11 Teh Paling Populer di Dunia [EBG]Tak cuma bunganya yang cantik. Meminum teh chamomile mampu meningkatkan kadar serotonin dan melatonin yang memberikan efek relaksasi bagi tubuh. (Foto: Pixabay/cocoparisienne)

Teh ini berasal dari bunga Matricaria chamomilla atau dikenal sebagai chamomile. Teh chamomile dapat membantu tubuh kita merasa rileks sehingga biasa digunakan sebagai minuman pengantar tidur yang berkualitas. Merujuk sebuah penelitian, teh beraroma bunga, sedikit manis, dan berasa ringan ini mampu mengobati kecemasan dan gangguan tidur.

Teh Krisan

Masih dengan bunga yang dapat diramu sebagai minuman teh. Bunga krisan berasal dari Asia Timur dan sering ditemui di Cina. Daun bunga krisan diolah dan menjadikannya teh krisan. Aroma yang dihasilkan sangat ringan dan terasa sedikit manis.

Bagi orang timur, bunga krisan dapat digunakan sebagai obat herbal tradisional yang dipercaya memiliki sifat anti-inflamasi. Selain itu, teh ini juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah osteoporosis.

Teh Dandelion

11 Teh Paling Populer di Dunia [EBG]Ilustrasi. Dandelion yang dulu dianggap sebagai tanaman gulma bisa dimanfaatkan akarnya untuk diolah menjadi teh. (Foto: Negative Space)

Sama seperti krisan, dandelion juga jenis bunga yang dapat diolah menjadi teh. Proses produksi hanya cukup melakukan pemanggangan akar dandelion. Rasanya yang sangat ringan dan memiliki sedikit rasa bunga. Selain dijadikan teh, tanaman yang mudah dijumpai ini juga dapat diolah menjadi salad.

Teh dandelion juga diketahui memiliki manfaat yang sudah dibuktikan oleh beberapa penelitian. Khasiatnya untuk menjaga kesehatan pencernaan, memperkuat imunitas, meningkatkan kesehatan tulang, dan mengurangi risiko penyakit hati. Sudah banyak bukti bahwa teh akar dandelion mampu menyembuhkan penyakit liver.   

Teh Oolong

Teh Oolong berasal dari daun tanaman camellia sinensis. Di China teh oolong dikenal dengan sebutan teh wulong yang telah dikonsumsi selama berabad-abad. Seperti teh hitam, teh oolong diproduksi melalui proses oksidasi. Daun oolong menjadi layu setelah dipanen dan melalui proses pengeringan dalam jangka pendek.

Teh oolong diproduksi di China dan Taiwan. Pada setiap negara, variasi teh oolong pun berbagai macam dikarenakan perbedaan komposisi tanah, sinar matahari, curah hujan, dan kondisi geografis. Rasa teh oolong lebih kuat dari teh putih namun lebih ringan dari teh hitam. Teh ini berwarna kuning tua atau hijau muda. Di Cina, terdapat teh oolong yang dikenal sebagai Da Hong Pao yang memiliki rasa kuat dengan harga yang fantastis.

Perpaduan manfaat yang dimiliki pada teh hijau dan teh hitam ada pada teh oolong. Rutin mengonsumsi teh oolong dapat menurunkan kadar glukosa darah serta mengurangi kolestrol.

Teh Peppermint

Tanaman peppermint menghasilkan daun kering yang memiliki rasa berani, kuat, dan menyegarkan. Teh ini banyak mengandung berbagai manfaat di antaranya meringankan sakit kepala, membantu melancarkan pencernaan, dan mengurangi kram saat menstruasi.

Teh Moringa

11 Teh Paling Populer di Dunia [EBG]Ilustrasi. Tanaman kelor yang sering disangkutpautkan dengan hal mistis ini nyatanya memiliki segudang manfaat untuk menangkal penyakit. (Foto: Iskandar63/Pixabay)

Moringa (dalam bahasa Indonesia adalah Merungga) atau biasanya disebut daun kelor merupakan tanaman asli Himalaya di India. Semua komponen tanaman ini dapat dimakan, dari mulai bunga, akar, biji, hingga daun. Teh moringa terbuat dari daun yang dikeringkan dan dijadikan bubuk. Teh moringa memiliki rasa ringan dengan aroma rumput.

Teh ini mengandung nutrisi yang kaya akan vitamin C, vitamin B, dan antioksidan. Daun kelor sendiri dipercaya mampu menurunkan gula darah serta kadar kolestrol.

Teh Mawar

Teh mawar terbuat dari bahan baku kelopak bunga mawar yang dikeringkan. Selain baunya yang manis, sensasi rasa yang ditimbulkan sangat ringan dan sedikit asam--berasal dari asam sitrat dari kelopak mawar. Kelopak mawar dengan tekstur halus memiliki sifat antimikroba.

Ekstrak bunga mawar mengandung efek anti-inflamasi dan ampuh sebagai penghilang rasa sakit, bahkan teh mawar berkhasiat mencegah kanker payudara dan kanker rahim.

Selain berbagai jenis-jenis terpopuler di dunia di atas, masih ada banyak varian teh lainnya di dunia, baik yang terbuat dari bunga atau tanaman lainnya. Lalu teh apa yang menjadi pilihan Anda?

Berita Terkait

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini