China Minta Pabrik Tesla Ditutup, Kenapa?
-
Tesla (Foto: The Verge)
Uzone.id - Virus Corona yang menyebar luas di China, ternyata tetap membuat pabrik Tesla bergeming. Bahkan, pemerintah setempat sampai ikut turun tangan.Ya, bukan karena alasan bisnis, Pemerintah China meminta agar pabrik Tesla di negara berpenduduk terbanyak ini ditutup, karena virus Corona yang makin luas menjangkiti negara itu.
Sayangnya bagi Tesla hal itu tidak memungkinkan. Sebab perwakilan Tesla, Zach Kirkhorn, apabila pabrik Tesla di Shanghai, China ditutup, maka akan mempengaruhi produksi Tesla Model 3 di sana.
Baca juga: Cyberphone, iPhone Berdesain Cybertruck Tesla
Tersendatnya produksi, maka akan berdampak pula pada keuntungan perusahaan di kuartal pertama tahun ini.
“Kami sebenarnya berharap penutupan ini hanya terjadi di 1 sampai 1,5 minggu. Karena itupun pemerintah mengharuskan penutupan,” ujarnya.
Baca juga: Mitsubishi Ingin Jual Truk Ala Tesla
pabrik Tesla Incorporation dibangun di Negeri Tirai Bambu dengan tujuan untuk memangkas tarif impor yang diberlakukan pada mobil-mobil produksi Amerika Serikat, sekaligus meningkatkan penjualan Tesla sendiri di pasar otomotif terbesar dunia, China.
Penjualan di China menanjak sampai 98% dalam tujuh bulan pertama tahun 2019, berkat permintaan yang kuat untuk Tesla Model 3.
Kapasitas produksi Tesla di Shanghai mungkin tidak terlalu tinggi saat memulai produksi. Namun, perusahaan menargetkan produksi sekitar 1.000 mobil per minggu, dengan potensi meningkat hingga sekitar 3.000 mobil per minggu.
Keringanan pajak dan insentif telah membantu permintaan Tesla Model 3 di China tumbuh signifikan pada 2019, sehingga setiap kemajuan prodksi di dalam negeri pasti akan membantu angkat penjualan kendaraan global.