ChatGPT Diprediksi Bangkrut Tahun Depan Gara-gara Terlalu Boros
Ilustrasi foto: Emiliano/Unsplash
Uzone.id – ChatGPT saat ini masih jadi aplikasi populer yang menyita banyak perhatian soal AI, bahkan jadi ancaman serius bagi raksasa teknologi. Sayangnya, gara-gara popularitas ini, OpenAI si induk ChatGPT diramal akan segera gulung tikar akhir 2024 nanti. Kok bisa?
Prediksi ini disampaikan Analytics India Magazine, dimana OpenAI saat ini harus mengeluarkan uang sebesar USD700 ribu atau Rp10 miliar per hari untuk beroperasi.Pengeluaran ini belum dengan hal-hal lain seperti pembelian unit GPU yang dibutuhkan dalam jumlah hingga ribuan untuk menopang mesin AI mereka yang menggunakan mesin AI Azure.
OpenAI juga dilaporkan mengalami kerugian yang membengkak hingga Mei 2023 ini, dimana mereka mengalami kerugian sebesar USD540 juta atau sekitar Rp8,2 triliun.
Sementara itu, Analytics India Magazine juga menemukan adanya penurunan pengguna ChatGPT semenjak Mei 2023. Di bulan Juli saja, pengguna turun dari 1,7 miliar pengguna menjadi 1,5 miliar pengguna.
Belum lagi larangan dari berbagai pihak untuk menggunakan platform seperti ChatGPT di perusahaan, sekolah dan perguruan tinggi. Kompetitor seperti Google Bard dan AI dari Meta juga menjadi ancaman serius bagi ChatGPT.
Melihat krisis di OpenAI karena ChatGPT ini, satu-satunya yang membuat perusahaan tetap berjalan adalah adanya investasi dari Microsoft sebesar USD10 miliar atau Rp153 triliun. Namun, lagi-lagi investasi ini harus dibayar dengan profit yang dihasilkan oleh ChatGPT.
Dana dari investor ini bisa saja disetop begitu saja apabila ChatGPT terus mengalami kerugian dan tidak memberikan keuntungan, sehingga mau tak mau OpenAI harus bekerja keras untuk menghasilkan uang lewat layanan mereka.
Salah satu yang dilakukan perusahaan adalah dengan menghadirkan versi premium yaitu ChatGPT Plus sebagai sumber pendapatan mereka saat ini.