Staf Teknis Mabes Polri Ajun Komisaris Besar Wino Sumarno mengatakan proses persidangan delapan perompak asal Indonesia di Pengadilan Kota Tinggi, Johor Bahru, Malaysia, berlangsung cepat. Tiba dari Vietnam, Ahad pukul 06.00, 27 November 2016, mereka langsung menjalani persidangan pada 09.00.

“Kasusnya sudah lama, pemberkasan di level jaksa sudah komprehensif, langsung persidangan, jaksa penuntut mengemukakan fakta persidangan dan semua barang bukti,” kata Wino kepada Tempo via telepon, Senin, 28 November 2016.

Menurut Wino, semua terdakwa menerima vonis tersebut. Hakim juga meyakinkan serta kooperatif. “Mereka ditanya satu per satu, mereka menerima,” kata Wino. Hakim memutuskan dua orang divonis 18 tahun penjara, sedangkan sisanya divonis 15 tahun penjara dan lima kali cambukan.

Hakim juga menyampaikan kesempatan untuk banding di Mahkamah Tinggi masih terbuka. Namun, Wino mengatakan, para terdakwa masih bimbang, meski pada prinsipnya menerima vonis. “Kalau mungkin bisa dikurangi, jangan sampai hukumannya berat,” kata Wino menirukan ucapan salah seorang terdakwa.

Saat ini, Konsulat Jenderal Johor Bahru masih melakukan konsultasi internal. Pihak pengacara juga siap membantu. Kedelapan terdakwa masih ditahan di Penjara Kluang. “Mereka dalam kondisi baik dan sehat. Bahkan kalau kata penyidik, lebih ganteng, lebih putih. Sudah lebih dari setahun setengah dipenjara di Vietnam,” kata Wino.

NATALIA SANTI

Berita Terkait:

• Cerita Pilu Seorang WNI Saat Jadi Sandera Perompak Somalia  


• RI Tetap Upayakan 8 WNI Perompak Diekstradisi ke Indonesia  


• Polisi Gulung Kawanan Perompak Tanker di Sungai Mahakam  


• KRI Untung Suropati Gagalkan Aksi Perompak di Tanjung Puting


• Filipina Sebaiknya Beri Kesempatan Bagi RI Bebaskan WNI