Cara Memproteksi Data Pribadi di Era Digital
-
Ilustrasi. (Foto: Freepik)
Uzone.id - Data pribadi menjadi harta yang paling berharga di era digital. Data bisa dimanfaatkan oleh para pemilik aplikasi untuk alat monetisasi atau apa pun. Bila jatuh ke tangan tidak bertanggung jawab, data pribadi kita bisa disalahgunakan dan menyebabkan kerugian bagi kita pemiliknya.Karena itu, Ahli keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menyatakan dengan tegas bahwa kita perlu memproteksi data pribadi.
“Saya sangat menyarankan untuk mulai memikirkan bagaimana memproteksi data kalian, memproteksi harga kalian yang paling berharga, salah satunya yang jelas harus kalian proteksi adalah kredensial kalian,” ujarnya dalam acara Uzone Talks bertema Ada Apa dengan WhatsApp?, kamis (4/2).
Baca juga: Kebijakan Baru WhatsApp Sebagai Upaya Mengeruk Uang
Lantas, bagaimana cara memproteksi data pribadi di era digital? Pertama, Alfons mengatakan bahwa public perlu menggunakan password manager.
“Caranya tidak perlu bayar, tidak perlu mahal, tapi perlu disiplin. Satu gunakan yang namanya password manager. Ini adalah program yang menyimpan semua password kita,” tuturnya.
Bitwarden.com adalah salah satu contoh penyedia password manager. Kalian bisa menyimpan segala username dan password di sini dan akan dienkripsi dengan sangat baik.
“Jadi kalau pun ada yang berhasil download file-nya, database-nya, tidak akan bisa dibuka, karena sangat sulit hari ini. Bagi kita, kita hanya perlu mengingat satu password Bitwarden.com,” ungkap Alfons.
Baca juga: WhatsApp Ingatkan ke Kita: Tidak Ada Makan Siang yang Gratis
Lebih lanjut ia menyatakan, “Jadi misalnya kita lagi mau login ke Facebook kita lupa password-nya karena rumit, Jadi biar password manager itu yang menyimpan. Lalu kalau mau log in Facebook, saya tinggal buka Bidwarden, lalu copy and paste.”
Kemudian, cara kedua yang harus dilakukan untuk melindungi data pribadi, yairu dengan menggunakan two factor authentication (TFA) atau one time password (OTP).
Dengan cara ini, akun kalian di berbagai plafform akan sulit dibobol penjahat siber. Menurut Alfons, kedua cara di atas merupakan yang paling minimal harus diterapkan orang-orang yang hidup di era digital.
VIDEO: Ada Apa dengan WhatsApp?