Home
/
Lifestyle

Cara Bisnis Online dan Offline Menurut Pakar Ekonomi

Cara Bisnis Online dan Offline Menurut Pakar Ekonomi
Redaksi Harpers Bazaar Indonesia24 April 2018
Bagikan :

Dalam perayaan hari jadi yang ke-28 tahun, retail Sogo Indonesia Department Store mengundang sejumlah tamu dalam acara Afternoon Tea Talks. Eksistensi Sogo Indonesia hingga saat ini membuktikan pasar retail Indonesia masih berkembang dengan baik. 

Dalam kesempatan ini, Sogo Indonesia mengundang Dr. Aviliani S.E, M.Si (seorang pengamat ekonomi dari INDEF) sebagai narasumber untuk membicarakan tema “How Retail Business Contribute to Indonesia’s Economic Growth”. Dalam perkembangan bisnis retail, antisipasi terhadap perubahan gaya hidup dibutuhkan sebagai prediksi pergerakan pasar. 

Preview

Bazaar merangkum sejumlah poin penting dari diskusi ini. Berikut insight dari profesional mengenai cara menjalankan bisnis online dan offline masa kini.

1. Pola konsumsi generasi millennial.

Saat ini 43% angkatan kerja produktif adalah generasi millennial yang fasih digital. Tahun demi tahun, perencanaan bisnis mau tak mau harus ikut berubah. Keberadaan internet juga turut andil merubah pola konsumsi. Cara konsumsi modern ini juga punya karakteristik dan harus dihadapi dengan cara yang up to date. Sebab, bisnis pada dasarnya melihat pergerakan kebutuhan (demand).

2. Mengenal perbandingan belanja online dan offline.

Dr. Aviliani mengemukakan, “Kecenderungan belanja konvensional dan online sudah mulai saling menyesuaikan. Beberapa produk punya kecenderungan konsumsi online yang lebih besar daripada konvensional, begitu juga sebaliknya. Misalnya, pola konsumsi barang kelontong punya kecenderungan belanja konvensional 70% dibandingkan dengan belanja online sebesar 23%."

3. Bagaimana menyikapi platform online?

Kehadiran bisnis online memang patut disadari, namun tidak seharusnya disikapi secara berlebihan, sebab volume sektor online masih terbilang kecil, yaitu 2%. Dr. Aviliani juga menyampaikan, bahwa online dan offline harus saling mendampingi, tanpa memposisikannya ke dalam kategori yang saling bertentangan.

4. Tips bisnis di zaman modern.

Saat ini bisnis retail konvensional sudah mulai melakukan pembenahan dan masuk ke dalam dua saluran. Paduan saluran belanja online dan offline diharapkan mampu merangsang pertumbuhan penjualan yang lebih baik dibandingkan hanya mengandalkan satu saluran saja. 

5. Membangun koneksi antara online dan offline.

Kedua platform tersebut tak seharusnya dianggap sebagai poros yang berlawanan sebab dapat membawa pebisnis ke dalam kerugian. Tingkat persaingan yang makin tinggi (seperti sekarang ini) seharusnya menjadi kesempatan untuk melakukan kolaborasi.

(Foto: Courtesy of awrangler©123RF.com, tuthelens©123RF.com)

populerRelated Article