Home
/
Food

Burger vs Fried Chicken: Mana yang Lebih Sehat?

Burger vs Fried Chicken: Mana yang Lebih Sehat?
Adelia Marista Safitri26 December 2017
Bagikan :

Sudah tahu kalau makanan cepat saji buruk untuk kesehatan, tapi budget hanya cukup untuk makan di resto fast food? Anda tidak sendirian. Ini adalah dilema yang sering dihadapi oleh banyak orang. Menemukan menu makanan fast food yang sehat memang sangat sulit. Anda biasanya hanya memiliki dua pilihan mengenyangkan antara burger dan fried chicken. Dari dua makanan ini, pernahkah Anda memikirkan tentang kandungan gizinya? Manakah yang lebih sehat di antara burger atau fried chicken?

Perbandingan nilai gizi burger dan fried chicken di restoran cepat saji

Dilihat sekilas, keduanya memang sama-sama tidak sehat. Burger dan friend chicken sama-sama tinggi lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit jantung dan obesitas jika makan terlalu banyak. Namun, keduanya tetap memiliki perbedaan kandungan gizi yang patut untuk Anda pertimbangkan.

Kandungan gizi burger cepat saji

Per satu porsi burger daging sapi cepat saji rata-rata mengandung:

  • Kalori: 267 kkal
  • Lemak: 10 gram
  • Protein: 11 gram
  • Karbohidrat: 33 gram

Kandungan gizi fried chicken

Per satu porsi fried chicken resto cepat saji rata-rata mengandung:

  • Kalori: 298 kkal
  • Lemak: 16,8 gram
  • Protein: 34,2 gram
  • Karbohidrat: 0,1 gram

Dari nilai kandungan gizinya jelas terlihat bahwa fried chicken mengandung kalori dan lemak yang lebih banyak daripada burger. Hal ini pun juga dipengaruhi oleh cara memasaknya: dipanggang dan digoreng.

Mana yang lebih sehat antara burger dan fried chicken?

Suhu panas ketika menggoreng daging ayam dan memanggang daging burger membuat kandungan air dan protein daging menghilang dan tergantikan oleh lemak trans dari minyak sayur. Lemak yang terserap ini menyebabkan makanan Anda yang tadinya rendah kalori menjadi berkalori tinggi. Bahkan, diketahui bahwa peningkatan kalori yang terjadi bisa mencapai 64% dari kalori sebelumnya.

Ekstra kalori yang didapat dari teknik memasak ini pun belum memperhitungkan tambahan karbohidrat dari adonan tepung halus pada kulit fried chicken dan setangkup roti burger. Terlebih, kebanyakan orang tidak cukup hanya makan burger atau friend chicken tanpa tambahan kentang goreng atau nasi. Dua menu pendamping ini juga berperan menambah pasokan karbohidrat yang berlebihan.

Semakin banyak karbohidrat yang Anda makan, semakin banyak kalori yang masuk ke dalam tubuh dan disimpan sebagai tumpukan lemak. Semakin banyak lemak dalam tubuh, semakin Anda berisiko terhadap kelebihan berat badan, kegemukan (obesitas), dan diabetes.

Jadi, mana yang lebih sehat antara burger dan fried chicken? Menurut Kristin Kirkpatrick, ahli gizi dari Cleveland Clinic, jika kepepet satu porsi cheese burger dengan topping sayuran (tanpa tambahan menu kentang goreng, ya!) masih lebih baik daripada fried chicken. Meski begitu, ada kekhawatiran tentang kandungan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang berpotensi sebagai zat penyebab kanker pada daging yang dimasak dengan cara dipanggang atau dibakar.

Buatlah burger dan fried chicken yang lebih sehat

Satu porsi burger pada umumnya lebih sehat daripada ayam goreng. Namun jika Anda benar-benar ngidam makan junk food, lebih baik Anda membuatnya sendiri dengan cara yang lebih sehat. Yuk, ikuti cara mudahnya berikut ini.

  • Pisahkan kulitnya. Kulit yang renyah adalah bagian yang paling enak dimakan. Namun, Anda lebih baik memisahkan kulitnya untuk mengurangi kadar lemak dan kalori pada fried chicken buatan Anda sendiri.
  • Rendam ayam dengan buttermilk. Mengapa? Karena ini bertujuan untuk memecah protein dalam daging sehingga membuatnya empuk saat dimasak. Ini juga bisa membuat bumbu-bumbu yang Anda masukkan menjadi lebih meresap.
  • Hindari metode deep fry. Untuk yang lebih sehat, Anda bisa menggunakan oven. Eits, jangan salah. Penggunaan oven ini juga tetap bisa membuat fried chicken Anda enak dan renyah, lho! Panaskan oven hingga 200 derajat celcius di awal, masukkan daging ayam, dan mulailah oven.

Nah, untuk burgernya sendiri, Anda juga bisa membuat burger yang sehat dengan cara berikut:

  • Gunakan daging sapi tanpa lemak. Bila Anda tidak bisa makan daging, Anda bisa mengunakan bahan lain sebagai pengganti daging, seperti jamur, telur, tahu, tempe, dan sebagainya.
  • Masak burger dengan api sedang dan pastikan matangnya merata. Ini bertujuan untuk mengurangi risiko karsinogen yang dihasilkan dari suhu tinggi.
  • Isi burger dengan bahan-bahan yang menyehatkan, seperti tomat, selada, bawang bombay, telur, keju, mayonais, dan saus.

The post Burger vs Fried Chicken: Mana yang Lebih Sehat? appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article