Bremm Journey: Tips Buat Pemula yang Mau Offroad Pakai Mobil
Foto: Uzone.id
Uzone.id - Offroad, naik mobil atau motor, saat ini tidak hanya ekslusif bagi para offroader ahli dan profesional. Bahkan sekarang, untuk sekedar mengisi akhir pekan saja, semua orang bisa mencicipi berkendara diatas permukaan non aspal.
Meski begitu, untuk pemula, tentu ada sejumlah hal yang harus dipersiapkan agar aktivitas offroad jadi menyenangkan, bukan sebaliknya. Jadi tidak bisa asal main trabas.Berdasarkan pengalaman kami, setidaknya ada 5 hal yang perlu dipersiapkan saat mau offroad untuk mengisi liburan maupun akhir pekan;
Mobil wajib punya ground clearence tinggi
Itu merupakan syarat utama. Gak mungkin kan ke permukaan jalan non aspal seperti tanah dan batu, kita pakai mobil berjenis sedan? Karenanya, ground clrearence jadi salah satu poin penting.
Semakin tinggi, semakin baik? Bisa jadi. Tapi setidaknya dengan ground clearence minimal 200-220 mm (rata-rata ground clearence MPV dan SUV di Indonesia) sudah bisa mencicipi medan-medan offroad kelas ringan.
Cara mgnukur berapa ground clearence mobil kita juga gampang kok. Cari bagian terendah dari mobil, entah itu pipa knalpot atau gardan, atau bagian sisi bodi bawah, lalu ukur sampai ke permukaan jalan.
Pakai ban pacul akan lebih baik
Mobil sudah berjenis SUV, kemudian punya ground clearence tinggi, tapi ban masih standar bawaan pabrik yang biasanya berjenis on road alias untuk permukaan aspal, bakal membuat sensasi offroad kalian tidak maksimal.
Ban yang khusus untuk aspal tentu dirancang agar memaksimalkan traksi di aspal, sementara kalau diajak ke permukaan tanah akan licin dan rawan rusak kalau dipaksa melindas bebatuan terus menerus.
Setidaknya, ban berjenis AT alias All Terrain masih tetap asik untuk diajak offroad ringan. ban jenis ini bisa digunakan baik di permukaan aspal maupun di medan offroad ringan.
Tapi kalau mau lebih optimal lagi, sediakan ban berjenis MT alias Mud Terrain atau yang sering dibilang sebagai ban pacul. Sesuai namanya, ban jenis ini memang fungsinya ‘menggaruk’ permukaan jalan untuk bisa mendapatkan traksi.
Manfaatkan fitur 4x4
Lebih baik lagi kalau kalian punya atau menggunakan mobil yang punya sistem penggerak 4x4. Mobil-mobil seperti ini memang dirancang untuk melibas segala medan, karena keempat rodanya berfungsi sebagai penggerak.
Ada banyak jenis sistem 4x4, namun di mobil-mobil modern seperti sekarang, apalagi yang bertransmisi otomatis, tidak akan terlalu sulit untuk mengoperasikan perpindahan penggerak roda dari 2WD ke 4WD atau sebaliknya.
Pada Mitsubishi Triton yang kami gunakan misalnya, punya fitur Super Select 4WD yang bisa dioperasikan bahkan saat mobil sedang berjalan, melalui sebuah knob yang praktis.
Sistem penggerak 4x4 ini bakal berguna untuk menghadapi medan offroad yang ekstrem. Mulai dari tanjakan dan turunan curam, juga permukaan jalan yang lici karena tanah basah ataupun gravel.
Pastikan BBM di tangki cukup
Ini hal sepele yang kadang tidak diperhatikan. Kalau kita cruising di perkotaan, tentu berapapun sisa BBM di tangki bukan jadi masalah, karena banyak tersedia SPBU.
berbeda halnya di hutan atau pegunungan, kita tidak akan menemukan SPBU dan jarang sekali yang menyediakan BBM, karenanya pastikan BBM di tangki dalam kondisi yang cukup.
Saat beraktifitas offroad pun, mesin mobil bekerja ekstra sehingga akan sangat wajar kalau pemakaian BBM bakal lebih boros dari kondisi normal.
Manfaatkan Google Maps
Terakhir yang gak kalah penting, manfaatkan Google Maps untuk memantau rute juga jarak yang akan kita lalui. Google Maps juga punya banyak fitur-fitur pendukung agar kita tidak tersesat saat sedang trabas di hutan atau pegunungan.
Pastikan juga untuk mengaktifkan offline mode pada maps kalau-kalau ditengah perjalanan kita kehilangan sinyal dan koneksi internet. Dengan mode offline, maps masih bisa akurat untuk digunakan.