Home
/
Technology

Berapa Tarif ’Tol Langit’ Palapa Ring?

Berapa Tarif ’Tol Langit’ Palapa Ring?
Susetyo Prihadi17 October 2019
Bagikan :

Ilustrasi (Ist)

Uzone.id - Awal pekan ini, Presiden Joko Widodo meresmikan proyek ‘Tol Langit’, seiring dengan selesainya pembangunan Palapa Ring Timur. Ini melengkapi Palapa Ring Barat dan Tengah, yang sudah dioperasikan tahun lalu.

Nah, setelah semua ini selesai, berapa sih tarif internet dengan hadirnya Palapa Ring ini?

Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) melakukan penetapan tarif penyediaan kapasitas pita lebar atau bandwidth.

Penetapan berdasarkan nilai investasi, harga pasar, dan jumlah pengguna jasa.

Setiap pengguna jasa penyediaan kapasitas pita lebar atau bandwidth hanya dapat menggunakan kapasitas pita lebar atau bandwidth maksimal sebesar 10 Gbps.

Adapun tarif penyediaan kabel serat optik pasif atau dark ditetapkan berdasar pertimbangan biaya per unit layanan dengan memerhatikan nilai investasi, panjang dan lokasi kabel, dan harga pasar.

Palapa Ring Barat


Preview

Setelah resmi beroperasi sejak Maret 2018, terdapat dua tarif penggunaan Palapa Ring Paket Barat, yaitu tarif penyediaan kapasitas pita lebar atau bandwidth dan tarif penyediaan kabel serat optik pasif atau dark fibre.

Palapa Ring Tengah


Preview

Proyek Palapa Ring Tengah menjangkau 27 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,Maluku Utara, dan Kalimantan Timur.

Infrastruktur backbone di Palapa Ring Tengah ini terdiri dari Kabel Serat Optik Darat, Kabel Serat Optik Laut dan Microwave.

Tidak berbeda jauh dengan komersial Palapa Ring Barat, terdapat dua tarif penggunaan palapa ring tengah, yaitu tarif penyediaan kapasitas lebar pita, atau bandwidth, dan tarif penyediaan kabel serat optik pasif atau dark fibre.

Palapa Ring Timur


Preview

Proyek Palapa Ring Timur mulai operasional sejak 29 Agustus 2019 dan juga telah melewati periode uji coba operasional dan komersial.

Palapa Ring Timur menjangkau 51 kabupaten/kota yang melalui 4 provinsi, yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Papua, dan Papua Barat, terdiri dari 35 kabupaten/kota layanan dan 16 kabupaten/kota interkoneksi.

Infrastruktur backbone yang ada di Palapa Ring Timur terdiri dari kabel serat optik darat, kabel serat optik bawah laut, dan radio microwave.

Sebagai penyelenggara, pelanggan Palapa Ring Timur akan mendapatkan potongan harga sesuai kebijakan BAKTI. Terdapat skema diskon untuk 4 (empat) pelanggan pertama Palapa Ring Timur.

Penyelesaian Proyek Palapa Ring Timur menandakan penyelesaian Proyek Palapa Ring secara keseluruhan, menyusul Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Tengah.

Sejarah
 Palapa Ring

Nama Palapa dalam Palapa Ring diambil dari Sumpah Palapa yang dikumandangkan oleh Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit yang bertekad menyatukan Nusantara.

Dengan tekad yang sama, pembangunan telekomunikasi dituntaskan dari Sabang sampai Merauke, dan Pulau Miangas sampai Pulau Rote.

Proyek Palapa Ring diumumkan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 2005 di Forum Infrastructure Summit I, namun mengalami beberapa kendala dalam pembiayaan dan pemilihan skema pengadaannya.

Di tahun 2015, Pemerintah membuat terobosan melalui penetapan Peraturan Presiden tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (Perpres 38/2015) yang memberikan alternatif pembiayaan proyek pembangunan melalui skema KPBU yang memungkinkan dimulainya pembangunan infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring pada tahun 2016.

Ketersediaan layanan KPBU Palapa Ring dibiayai dari Pendapatan Negara Bukan Pajak Badan Layanan Umum (PNBP BLU) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI Kementerian Kominfo).

Anggaran tersebut diperoleh dari dana universal service obligation (USO) yang merupakan 1,25% pendapatan penyelenggara telekomunikasi di Indonesia yang dikelola oleh BLU BAKTI.

Selain sebagai alternatif pembiayaan, skema KPBU merupakan skema yang ideal untuk mengadopsi best practice industri dalam memitigasi risiko pembangunan dan mempertahankan suatu service level agreement.

populerRelated Article