Home
/
News

Beragam Masalah di Ruas Tol Setelah Brexit

Beragam Masalah di Ruas Tol Setelah Brexit
Martahan Sohuturon15 June 2017
Bagikan :

Ruas tol dari Brebes Timur alias Brexit menuju Gringsing, Batang akan mulai beroperasi secara fungsional, Senin (19/6) mendatang. Namun, sejumlah permasalahan masih ditemui di ruas tol sepanjang 110 kilometer itu.

Brebes Timur hingga Gringsing merupakan bagian dari proyek tol Transjawa yang akan dioperasikan pemerintah secara fungsional pada arus mudik tahun ini. Gringsing merupakan ruas tol fungsional terakhir yang berada 40 km sebelum Semarang.

Pengoperasian jalan tol ini secara fungsional dilakukan lantaran proses pembangunannya belum sempurna.

Sejumlah ruas jalan masih berupa lean concrete (LC) atau bantalan dasar jalan tol.

Menurut pemerintah, sejumlah jalan tol fungsional ini dapat dilalui kendaraan dengan batas kecepatan 40 km/jam.

CNNIndonesia.com beserta Korps Lalu Lintas Polri berkesempatan menyusuri jalan tol fungsional ini untuk memastikan kelayakan jalan sebelum digunakan untuk arus mudik lebaran.

Penyusuran dimulai dengan titik awal di Gringsing, Kamis (15/6) sekitar pukul 13.15 WIB.

Begitu memasuki jalan tol Gringsing kendaraan langsung dihadapkan dengan kontur jalan yang bergelombang. Gundukan tanah pun masih berada di kedua sisi bahu jalan.

Kondisi jalan yang bergelombang membuat perjalanan kurang nyaman serta penumpang relatif mudah merasa mual.

Rambu-rambu lalu lintas juga terlihat sangat minim di jalur ini. Akses penerangan di malam hari hanya terdapat di titik-titik pengerjaan jembatan. Sisanya, hanya mengandalkan stiker yang menyala ketika terkena sinar lampu kendaraan.

Bahkan, pembatas jalan hanya menggunakan cone dan tali. Padahal, jalur tol ini akan dioperasionalkan secara nonstop alias 24 jam.

Selain itu, debu dari pasir sisa pembangunan proyek serta krikil pun masih bertebaran di sejumlah ruas.

Saat dilalui kendaraan, debu beterbangan dan mengganggu jarak pandang pengemudi.

"Proyek tol fungsional ini akan dibersihkan saat mudik. Debu nanti akan disemprot, jadi jalan ini akan bersih," kata Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa saat meninjau lokasi.

Di ruas tol ini juga terdapat sejumlah jembatan bersifat sementara yang hanya terbuat dari besi.

Jembatan-jembatan ini diprediksi akan menjadi titik macet karena setiap kendaraan yang hendak melalui jembatan ini harus memperlambat lajunya hingga sekitar 10 km/jam.

Sepanjang perjalanan yang menempuh jarak 110 km ini, setidaknya ada beberapa rest area sementara yang hanya terbuat dari tenda untuk istirahat dan musala.

Rest area yang akan ditempatkan di setiap jarak 10 km ini juga akan dilengkapi dengan toilet umum.

"Rest area ada setiap 10 km. Bahan bakar minyak (BBM) dari PT Pertamina menyanggupi dan memberikan komitmen setiap rest area menyediakan bensin portabel mulai dari 10 liter, 5 liter, dan 2 liter dalam kemasan atau kalengan," ucap jenderal polisi bintang dua itu.

Sepanjang ruas tol ini juga masih banyak alat-alat berat yang tengah dioperasikan untuk mempersiapkan kelayakan jalan tol tersebut sebelum lebaran. Nantinya, berbagai pekerjaan di sepanjang jalan tol tersebut akan diberhentikan sementara demi kelancaran arus mudik.

Jalan tol fungsional ini akan dioperasikan selama 24 jam dan akan dioperasikan fungsional pada H-10 hingga H+10, sebelum nantinya pengerjaan jalan tol ini kembali dilanjutkan.

Di jalur ini akan dijaga petugas, akan ada pagar betis dari kepolisian," tutur Royke.

Akhirnya, penyusuran berakhir di gerbang tol Brebes Timur sekitar 16.20 WIB.

Butuh waktu sekitar 3 jam untuk menempu jalur tol Gringsing-Brebes dengan kecepatan sekitar 60 hingga 80 km/jam.

Bila pada arus mudik lebaran nanti kendaraan dibatasi dengan kecepatan 40 km/jam, maka diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar lima hingga enam jam.

Berita Terkait

populerRelated Article