Belasan Ribu Karyawan Volkswagen Terancam PHK
Uzone.id - Raksasa otomotif Jerman, Volkswagen terus berjuang mengatasi krisisnya. Salah satunya dengan rencana pemutusan hubungan kerja terhadap belasan ribu karyawannya.
VW baru saja mengumumkan akan mengakhiri perjanjian jaminan kerja, yang melindungi karyawan dari PHK.Ancaman pemecatan terhadap 15.000 karyawan VW ini masih terkait dengan rencana penutupan pabrik mereka di Jerman.
Diberitakan sebelumnya,keputusan ini diambil di tengah penurunan penjualan, kondisi ekonomi global yang tak menentu, dan persaingan dengan merek-merek China.
Minggu lalu, Volkswagen telah memberi peringatan tentang perlunya restrukturisasi besar-besaran agar tetap kompetitif di tengah persaingan ketat dari pabrikan China.
Langkah-langkah penghematan biaya yang mungkin diambil adalah menutup satu atau dua pabrik di Jerman.
Hal ini merupakan sebuah langkah besar yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 87 tahun sejarah perusahaan tersebut. Demikian diberitakan YahooFinance.
Dikutip dari Nytimes, keputusan Volkswagen untuk mengakhiri perjanjian jaminan ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran besar.
Serikat pekerja IG Metall yang mewakili pekerja di industri otomotif dan industri berat lainnya, dikabarkan akan melawan keputusan ini.
Daniela Cavallo, pemimpin dewan pekerja di Volkswagen dan anggota IG Metall, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan perlawanan.
"Kami akan melakukan perlawanan sengit terhadap serangan bersejarah terhadap pekerjaan kami ini. Bersama kami, tidak akan ada PHK," kata Daniela.
Volkswagen saat ini tengah berjuang untuk mencapai target kenaikan pendapatannya sebesar 6,5 persen pada tahun 2026.
Perusahaan terus berupaya menghemat 10 miliar euro, namun mereka juga dihadapkan dengan persaingan ketat dari produsen kendaraan listrik di China dan tekanan di pasar Eropa.
Perusahaan-perusahaan baru yang mayoritas berasal dari China telah merebut pangsa pasar sebesar 6 persen di Eropa Barat dalam empat tahun terakhir.
Hal ini membuat Volkswagen semakin terjepit dalam persaingan yang semakin ketat.
Keputusan Volkswagen untuk mengakhiri berbagai perjanjian kerja, termasuk perjanjian yang menjamin posisi permanen bagi peserta pelatihan dan pemagang, mencerminkan betapa sulitnya situasi yang dihadapi perusahaan.
Volkswagen dan serikat pekerja diperkirakan akan memulai negosiasi mengenai kesepakatan upah baru pada bulan ini. Serikat pekerja menuntut kenaikan gaji sebesar 7 persen dan menghindari penutupan pabrik.
Dengan sekitar 650.000 karyawan di seluruh dunia dan 10 merek di bawah naungannya, Volkswagen menghadapi masa depan yang tidak pasti.
Keputusan perusahaan untuk mengakhiri perjanjian kerja dan kemungkinan penutupan pabrik akan berdampak besar bagi ribuan pekerja dan industri otomotif secara keseluruhan.