Home
/
Digilife

Beijing Luncurkan Sistem QR Code untuk Lacak Virus Corona

Beijing Luncurkan Sistem QR Code untuk Lacak Virus Corona
Birgitta Ajeng02 March 2020
Bagikan :

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Ibu kota China, Beijing, menerapkan suatu inisiatif nasional, yaitu sistem QR Code, untuk melacak penduduk yang terjangkit virus corona. Sistem ini diluncurkan melalui Ant Financial Services Group alias Alipay. Sistem QR Code yang akan menunjukkan warna hijau, kuning, atau merah ini bakal menentukan seseorang harus dikarantina atau tidak.

Mengutip South China Morning Post, sistem ini mencakup tiga provinsi, yaitu Zhejiang, Sichuan, dan Hainan. Kemudian, sistem QR Code merambah ke kota Chongqing dengan jumlah populasi hampir 180 juta, dan akan segera mencakup seluruh negara. Dalam waktu seminggu, sistem ini telah diadopsi di lebih dari 100 kita di seluruh China.

Baca juga: Akun Twitter Ini Beri Info Akurat Soal Virus Corona di Indonesia

Program deteksi ini dapat diakses melalui aplikasi Aplipay dan Tencent. Pengguna dapat memperoleh kode mereka dengan memasukkan nama, nomor identitas, dan mendaftar dengan pengenalan wajah.

Kode hijau menunjukkan bahwa pengguna tidak berada di bawah karantina dan dapat bergerak bebas di kota, tetapi mereka yang memiliki kode kuning dan merah harus mengisolasi diri di rumah atau menjalani karantina dengan pengawasan. Status kode warna pengguna di-refresh setiap tengah malam.

Baca juga: 2 WNI Kena Virus Corona, Depok Jadi Trending Topic Nomor 1

Mulai minggu depan, program ini juga akan memungkinkan pengguna untuk memeriksa kode kesehatan orang lain dengan memasukkan nomor identitas mereka. Ini untuk membantu orang-orang yang tidak memiliki ponsel pintar, seperti orang tua atau anak kecil. Sistem QR Code untuk deteksi virus corona ini juga akan memungkinkan warga asing untuk memeriksa status warna mereka menggunakan data lain.

Sayang, ada satu kekurangan dari sistem QR Code ini, yaitu kebocoran data pribadi. South China Morning Post menyebutkan bahwa ketika pemerintah China berusaha mengumpulkan dan menganalisis sejumlah data untuk membantu mengatasi penyebaran virus corona, masalah privasi dan keamanan data telah meningkat.

populerRelated Article