Asal-usul Penemuan Pompa Air di Dunia
Pompa air pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Al-Jazari pada abad ke-12 di Mesopotamia. Tahun 1174, Al-Jazari bekerja sebagai teknisi ahli untuk Dinasti Bani Artuq, yang ketka itu menjadi penguasa wilayah Mesopotamia. Al-Jazari merupakan ilmuwan yang sangat berprestasi di Mesopotamia, bahkan berkat berbagai keahlian yang dimilikinya, ia mendapat beberapa gelar, seperti Rais al-A’mal yang menunjukkan dirinya adalah pemimpin insinyur pada masa Dinasti Bani Artuq.
Kondisi geografis Mesopotamia yang kering dan tandus dengan kapasitas curah hujan yang kecil terkadang menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan air. Walaupun di sana mengalir sungai yang cukup besar, namun tidak mudah dicapai oleh masyarakat yang tinggal jauh dari sana. Hal tersebut memicu Al-Jazari untuk membuat sebuah mesin yang dapat mengalirkan air dari sungai ke pemukiman warga yang cukup jauh.Masyarakat Mesopotamia ketika itu sebenarnya sudah mengenal peralatan seperti pompa air yang disebut dengan shaduf dan shaqiya. Alat tersebut banyak digunakan oleh masyarakat peradaban Asyria dan Mesir Kuno. Shaduf terdiri dari balok panjang yang ditopang dengan dua pilar kayu. Sementara shaqiya merupakan sebuah mesin bertenaga hewan yang bergerak dengan menggunakan dua roda gigi.
Al-Jazari kemudian berhasil mengembangkan kedua alat tersebut menjadi sebuah mesin yang dapat memasok air dalam jumlah banyak. Ia pun berhasil memaksimalkan penggunaan balok kayu dan tenaga binatang yang dipakai untuk menggerakan dua alat sebelumnya. Cara kerja mesin buatannya menggunakan roda gigi yang dapat menggerakan balok naik turun secara teratur. Pembuatan mesin ini mengombinasikan bahan-bahan yang terbuat dari besi, yang dihubungkan dengan baut.
Perputaran roda mesin sebelumnya harus digerakan oleh tenaga manusia secara manual. Tetapi berkat kemampuan Al-Jazari, roda mesin dapat berputar terus menerus secara konstan. Penemuannya itu dianggap sebagai penemuan penting dalam peralatan mekanik oleh ilmuwan-ilmuwan dunia barat, karena metodenya tersebut menjadi dasar pembuatan mesin-mesin modern. Di Eropa sendiri, penemuan mesin semacam ini baru terjadi pada abad ke-15.
Al-Jazari berhasil menyelesaikan 50 lebih penemuan di bidang mekanika. Untuk menjelaskan hasil-hasil karyanya itu, pada 1206, ia membuat sebuah buku yang berjudul al-Jami Bain al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal. Buku tersebut berisikan teori dan praktik dari metode-metode mekanika yang pernah dibuat oleh Al-Jazira.
Sumber : Zaenuddin. 2015. Asal-Usul Benda-Benda di Sekitar Kita Tempo Doeloe. Jakarta : Change.